Purworejo, NyaringIndonesia.com – Lutfi Adzkiya, pemuda asal Purworejo, tidak menyangka bahwa unggahan isengnya di TikTok pada 18 September 2025 membuka jalan rezeki baru. Lutfi kini dikenal sebagai penyedia “Jasa Kongkon”, layanan unik di mana ia bersedia melakukan berbagai tugas sesuai permintaan pelanggan, mulai dari antar barang, belanja, hingga pekerjaan nonumum seperti mentransfer uang.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Awalnya, Lutfi hanya iseng mengunggah layanan ini melalui akun TikTok keduanya, @jasakongkonpwr, tanpa berharap untuk viral. Kondisi keuangannya yang terbatas, dengan saldo yang hanya tersisa Rp 300 ribu, menjadi salah satu alasan ia mencoba peruntungan melalui TikTok.
“Jujur, duit tinggal Rp 300 ribu. Sudah kerja masa mau minta ke orang tua, malu kan?” ujar Lutfi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/11/2025).
Tiga hari setelah unggahannya, ia menerima orderan pertama. Sejak saat itu, orderan datang setiap hari, bahkan terus meningkat.
Layanan Jasa Kongkon beroperasi layaknya personal assistant, di mana pelanggan bisa meminta Lutfi untuk melakukan hampir segala tugas selama masih wajar. Tarif termurah dimulai dari Rp 12.000 untuk jarak 0-5 kilometer, dengan tarif yang disesuaikan untuk perjalanan yang lebih jauh.
Rata-rata, Lutfi menangani 10 alamat per hari, dan pernah mencapai 15 alamat dalam sehari seorang diri. Saat bekerja bersama rekannya, ia pernah melayani hingga 18 alamat dalam sehari.
“Saya bukan jasa ojek atau ekspedisi, lebih ke apa saja yang diminta orang. Intinya bantu,” kata Lutfi. Selain tugas-tugas umum, Lutfi juga melayani permintaan personal, seperti menyampaikan pesan kepada seseorang yang sedang bermasalah dengan pasangannya.
“Ya apa saja kita lakukan asal bisa dapat uang, disamping itu kita juga ada niat untuk membantu,” tambahnya.
Di balik kesuksesannya, Lutfi mengaku pernah menjadi korban penipuan dua kali saat menjalankan tugas. Kasus pertama terjadi ketika seseorang meminta bantuan untuk mentransfer Rp 350.000, mengaku bekerja di usaha buket bunga. Setelah uang dikirim, orang tersebut menghilang. Namun, setelah videonya viral di TikTok, pelaku mengembalikan uang tersebut meski dengan pemotongan sebagian.
Kasus kedua terjadi saat Lutfi diminta untuk belanja kebutuhan rumah tangga dan token listrik. Setelah belanja selesai, ia diblokir oleh pelanggan. “Setelah saya cek ke kepala tokonya, kode token-nya valid, tapi itu ternyata langsung top up ke akun sana, bukan token listrik,” ungkap Lutfi.
Meski menghadapi risiko, Lutfi mengaku bahwa Jasa Kongkon telah memperluas jaringan sosialnya. Akun TikToknya kini diikuti lebih dari 3.700 pengguna. Lutfi sering bertemu dengan kenalan baru yang membuka peluang usaha lain, termasuk dari pelanggan yang merupakan produsen bibit tanaman.
“Kenalan-kenalan itu justru banyak peluangnya. Kadang dapat produk gratis, kadang dapat bantuan, seperti waktu diminta bantu distribusi sedekah dari Bruno, mobilnya pun dipinjamkan gratis,” ujar Lutfi.
Setelah dua bulan menjalankan Jasa Kongkon, Lutfi merasa mantap untuk melanjutkan usaha ini sebagai pekerjaan utama sembari mengembangkan lebih banyak jaringan. “Menarik sih, Mas, soalnya ada duitnya,” katanya sambil tersenyum.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News