Jabar Bangkit Lewat Inovasi dan Aksi Nyata

Provinsi Jabar
Peta Provinsi Jabar

BANDUNG, NyaringIndonesia.com – Jawa Barat terus menunjukkan kinerja positif di berbagai sektor, mulai dari keamanan, ekonomi, pendidikan, hingga pelayanan publik.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Hal ini menjadi bukti bahwa birokrasi yang solid dan kolaboratif dapat menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat.

Salah satu terobosan strategis adalah pembentukan Satgas Anti Premanisme, satuan gabungan dari TNI, Polri, dan unsur Pemerintah Provinsi yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Satgas ini tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya rasa aman.

“Satgas ini tak hanya menangani premanisme, tapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan,” ujar Kepala Diskominfo Jabar, Adi Komar.

Dampak dari kehadiran Satgas ini terasa langsung. Iklim investasi di Jawa Barat tetap stabil, bahkan mencatat posisi tertinggi secara nasional. Keamanan yang terjaga menjadi kunci kepercayaan investor.

Komitmen terhadap masyarakat juga diwujudkan melalui program “Abdi Nagri Nganjang ka Warga”, yakni pelayanan publik keliling dengan pendekatan humanis dan hiburan rakyat. Gubernur bersama jajaran birokrasi hadir langsung di 19 kabupaten/kota membawa berbagai layanan, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, sunatan massal, Samsat keliling, dan layanan kependudukan.

“Konsepnya jemput bola, tapi dengan sentuhan budaya. Ini bukan sekadar pelayanan, tapi bentuk kepedulian,” ungkap Kepala Biro Administrasi Pimpinan Jabar, Akhmad Taufiqurrachman.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan II 2025 mencapai 5,23% (year-on-year) dan 2,33% (quarter-to-quarter), lebih tinggi dari pertumbuhan nasional.

Sementara itu, angka kemiskinan juga mengalami penurunan. Per Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Jabar turun menjadi 3,65 juta orang, atau berkurang 13.610 orang dibandingkan September 2024.

Di sektor pendidikan, Pemprov Jabar meluncurkan program “Gapura Pancawaluya”, berdasarkan Surat Edaran Gubernur tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan. Program ini menanamkan lima nilai karakter siswa: Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (jujur), Pinter (cerdas), dan Singer (kreatif).

Salah satu inisiatif menarik adalah pembinaan karakter di barak militer, bekerja sama dengan TNI namun tetap mengacu pada standar pendidikan yang sesuai usia.

“Bukan untuk melahirkan prajurit, tapi generasi tangguh yang siap menghadapi masa depan,” kata Adi Komar.

Meski masa berlaku Perpres Program Citarum Harum akan berakhir pada 2025, Pemprov Jabar memastikan keberlanjutan program ini tetap berjalan. Investasi hijau dan pelestarian lingkungan tetap menjadi prioritas pembangunan.

Di sisi lain, kinerja anggaran Jabar juga menunjukkan capaian positif. Hingga Agustus 2025, realisasi belanja APBD mencapai 52,08%, jauh di atas rata-rata nasional 40,52%. Realisasi pendapatan juga lebih tinggi, yakni 54,67%.

“Kuncinya percepatan lelang sejak awal tahun dan sinergi antar-OPD, DPRD, serta dukungan masyarakat,” ujar Adi Komar.

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dimulai di SMPN 5 Bandung kini telah diadopsi secara nasional, mencakup lebih dari 230.000 sekolah di seluruh Indonesia. Program ini fokus pada deteksi dini kesehatan fisik dan mental anak-anak sekolah.

“Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun generasi yang sehat dan unggul,” ujar Akhmad Taufiqurrachman.

Berbagai capaian tersebut membuktikan bahwa birokrasi bisa bekerja cepat, efektif, dan inovatif jika ditopang kolaborasi yang kuat antara pemerintah, legislatif, mitra kerja, dan masyarakat.

“Semua ini adalah buah dari sinergi yang terjalin erat,” tutup Adi Komar.

Melalui pencapaian di berbagai bidang, peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Barat menjadi lebih dari sekadar seremoni, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen bersama menuju masa depan Jawa Barat yang lebih maju, aman, dan berkelanjutan.(Bzo)

 

 

Berita Utama