Kasus TPPO Muncul Karena Krisis Ekonomi

Illustrasi foto permasalahan TPPO

BANDUNG, NyaringIndonesia.com  – Kriminolog Universitas Islam Bandung (Unisba) Profesor Nandang Sambas melihat  upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di kawasan Bandung Raya belim memberikan solusi pemerataan serta kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Hal tersebut bisa dilihat dari motif korban yang terjerat TPPO. Sejauh ini, mereka yang jadi korban lantaran, susahnya mencari pekerjaan serta krisis ekonomi.

“Sehingga tergiur dengan iming-iming kerja gaji besar yang belum valid hasilnya,” kata Nandang, dikutip dari Radar Bandung.

Terlebih, ujar dia, setelah badai pandemi Covid-19 banyak sekali warga yang kehilangan pekerjaan. Sehingga memantik tersangka TPPO untuk memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan tindakan kejinya.

“Ini harus menjadi konsen pemerintah dalam membentengi warganya dari rayuan tersangka TPPO dengan meningkatkan daya ekonomi warga,” ujar dia.

Pihaknya menduga, kasus TPPO bakal semakin menjerat masyarakat. Ditengah santernya isu masuknya pekerja asing yang berdatangan ke Indonesia.

“Bayangkan di tengah sulitnya mencari kerja, warga harus berduel dengan tenaga kerja asing di sebuah kini pekerjaan. Sehingga bisa jadi jeratan pelaku TPPO makin merongrong masyarakat,” tuturnya.

Dalam kacamata pelaku, pihaknya menilik selama ini penanganan yang dilakukan pihak kepolisian serta pemerintah, belum menyentuh otak dari pelaku kejahatan tersebut.

“Dari tersangka yang diringkus polisi masih struktur terkecil dari kelompok besar kejahatan tersebut. Perlu adanya pengusutan yang panjang dan terjal tentunya dan wajib diringkus otak kejahatan tersebut,” kata dia.

Pihaknya menekankan, tindakan yang perlu dilakukan pemerintah perlu difokuskan dalam tindak pencegahan dan pengawasan.

“Selama ini permasalahan lainya selain pengusutan yang pasti perlu waktu, pemerintah harus fokus pencegahan memberikan kesetaraan ekonomi dan pengawasan di setiap lini keimigrasian mengecek setiap pemberangkatan kerja,” ujarnya.

Berita Utama