Keinginan Yahudi Mendirikan Negara Israel Ditanah Palestina Akan Terwujud

Keinginnan Bangsa Yahudi mendirikan negara Israel di Tanah Palestina segera terwujud

NyaringIndonesia.com – Pembentukan Negara Israel di Palestina segera terwujud, setelah Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour menjanjikan akan membangunkan tanah air khusus bagi Bangsa Yahudi di Palestina.

Hal tersebut tentu akan menyakiti hati umat Islam maupun orang-orang yang tinggal di Palestina. Tanah yang sudah ditinggali warga Palestina selama ribuan tahun, dengan mudahnya akan diberikan kepada Bangsa Yahudi untuk mendirikan Negara Israel.

Setelah Deklarasi Balfour pada 2 November 1917, gerakan Zionisme mulai mendorong migrasi kaum Yahudi ke Palestina, sehingga cita-cita untuk mendirikan Negara Israel mulai menemukan titik terang.

Maulani, dalam buku “Zionisme, Gerakan Menaklukkan Dunia” mengatakan, pasca Deklarasi Balfour telah terjadi migrasi besar-besaran Yahudi di Palestina. Sesuai keputusan Konferensi Zionisme Internasional ke 1 di Bazel 1897, gerakan migrasi dan penguasaan tanah Palestina dilakukan berbagai cara, di antaranya;

1. Pembelian tanah orang-orang Palestina dan Arab secara besar-besaran untuk membangun pemukiman Yahudi

2. Dana untuk pembelian tanah milik orang-orang Palestina cukup besar, tetapi animo orang-orang Yahudi untuk migrasi ke Palestina sangat rendah, untuk memaksa orang Yahudi bermigrasi, kaum zionis melakukan tindakan teror terhadap orang-orang Yahudi sendiri di Eropa, agar mau bereksodus di Palestina.

Selain itu, kaum zionis juga melakukan embargo terhadap pemukiman Arab-Palestina dengan menutup jalur suplai kebutuhan sehari-hari dan kadangkala dengan cara intimidasi, sehingga mereka jatuh miskin dan terpaksa atau dipaksa menjual tanah dan diusir dari kampung halaman mereka sendiri.

Gerombolan teroris zionis seperti Haganah, Stern Gang, Bachnach, Irgun Levi L’ummi, dan sebagainya, secara terus menerus melakukan teror dan pembunuhan secara brutal terhadap orang Palestina dan Arab untuk memaksa mereka meninggalkan tanah dan tempat tinggalnya.

Kelakuan tindakan itu, sudah dilakukan sejak 1920 hingga sekarang. Selain itu, membangun kepemimpinan orang Yahudi di Palestina, baik di bidang ekonomi maupun di bidang politik

Tahun 1918 Palestina jatuh di tangan Inggris lewat Jenderal Allenby merebut Palestina dari Kekhalifahan Turki Utsmani.

Satu tahun kemudian, mandat atas Palestina diberikan Inggris kepada PBB, dan di tahun 1947, PBB dengan sewenang-wenang membagi dua wilayah Palestina.

Pada tahun 1948, menjadi tahun bersejarah bagi Bangsa Yahudi, di mana pada terjadi deklarasi pembentukan Negara Israel pada 14 Mei 1948, tepat berakhirnya mandat dan penarikan Inggris dari Palestina. ***

Editor : NI 1

# # # # #

Berita Utama