NyaringIndonesia.com – Muncul dugaan bahwa kelulusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Rabu (16/10) dari program doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) tidak sepenuhnya murni.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Publik mempertanyakan bagaimana Bahlil, yang baru terdaftar sebagai mahasiswa SKSG UI pada 2022, bisa cepat meraih gelar S3 dari kampus terkenal. Sebagai Menteri Investasi/BKPM yang kemudian menjabat sebagai Menteri ESDM dan Ketua Umum Partai Golkar, waktu dan konsentrasinya pasti terdistribusi, terutama karena ia masuk melalui jalur riset, di mana mahasiswa biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk lulus.
Kabar kelulusan Bahlil ini memicu reaksi di media sosial, dengan munculnya kecurigaan tentang kemungkinan plagiarisme. Salah satu pengguna X, @IbrahimNiar, melakukan pengecekan plagiasi disertasi Bahlil menggunakan aplikasi Turnitin, yang sering digunakan untuk mendeteksi karya plagiarisme.
Hasilnya menunjukkan bahwa disertasi Bahlil berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia” memiliki similarity index mencapai 95 persen dengan karya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Mungkin teman-teman di UIN Syarif Hidayatullah bisa bantu cek di perpustakaan. Apakah ada judul penelitian yang mirip? Ini sudah saya filter exclude quote dan bibliografi,” tulis @IbrahimNiar.
Netizen lainnya juga menemukan karya mahasiswa UIN yang diduga dijiplak oleh Bahlil, berjudul “Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia,” yang ditulis oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum.
Seorang pengguna, @sigitbagasp, berkomentar, “Saya menduga ini karena: 1. Kampus yang dirujuk sama, 2. Pembahasannya mirip.”
Warganet lain, seperti Hisbulloh Huda lewat akun @hisalbashri, juga melakukan pengecekan dengan hasil yang sama.
“Setelah saya konversi dari PDF ke Word dan cek melalui Turnitin teman, hasilnya sama. Jika ada yang punya akses Turnitin, silakan bantu cek juga untuk cross-check,” tulisnya.
Dari hasil pengecekan, disertasi Bahlil terbukti mirip dengan skripsi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Pingki Pratiwi, berjudul “Environment Social Governance dalam Implementasi Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.”
Kasus ini tidak hanya mencoreng nama Bahlil, tetapi juga nama baik Universitas Indonesia.