JAKARTA, NyaringIndonesia.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah memulai imunisasi Hepatitis B secara nasional sejak Rabu, 8 November 2023, sebagai langkah perlindungan bagi tenaga medis (named) dan tenaga kesehatan (nakes) dari penyakit Hepatitis B.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pemberian imunisasi gratis ini juga merupakan upaya percepatan eliminasi Hepatitis pada tahun 2030.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa imunisasi ini bertujuan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang dapat berujung pada kondisi serius seperti fibrosis, sirosis, dan kanker hati.
Nakes dan named menjadi kelompok yang paling berisiko terpapar virus Hepatitis B, dengan prevalensi sebesar 4,7 persen pada mereka.
Sebanyak 541.243 tenaga medis dan kesehatan yang melakukan intervensi medis di fasilitas kesehatan tingkat pertama (KTP) dan faskes rujukan tingkat lanjut (FKRTL) menjadi prioritas dalam skrining awal imunisasi Hepatitis B.
Menkes menekankan bahwa pemberian imunisasi dimulai dari nakes sebagai langkah preventif yang efektif.
Pencanangan imunisasi dilaksanakan di RSU Kabupaten Tangerang, Banten, dan disertai secara daring oleh 8 provinsi lainnya, mencakup Lampung, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, menegaskan bahwa pemberian Imunisasi Hepatitis B telah dilakukan sejak lama, namun baru tahun ini diberikan secara gratis, terutama bagi tenaga kesehatan.
Langkah ini diambil untuk mengurangi beban rumah sakit, terutama bagi tenaga kesehatan yang bertugas di unit NICU, PICU, dan kamar operasi.
“Tahun ini diberikan gratis untuk seluruh nakes di Indonesia. Karena bisanya menjadi beban bagi rumah sakit, dengan program ini rumah sakit sudah tidak terbebani lagi,” ujar Maxi.
Selain menyediakan vaksin secara gratis, Kementerian Kesehatan juga akan menyediakan sarana dan prasarana penunjang untuk mendukung imunisasi Hepatitis, memberikan keringanan lebih lanjut bagi rumah sakit.
Proses pemberian Imunisasi Hepatitis B dimulai dengan skrining kesehatan melalui tes cepat HBsAg dan tes cepat antiHBs.
Imunisasi diberikan pada sasaran dengan hasil skrining menunjukkan HBsAg non reaktif (Negatif) dan Anti-HBs Non Reaktif /Negatif.
Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin hepatitis B rekombinan single dose prefill injection device produksi PT. Biofarma.
Vaksin ini bersifat inaktivasi dan tidak menginfeksi, sehingga pemberiannya bersamaan dengan vaksin yang dimatikan lainnya tidak mengganggu respon imun.
Imunisasi Hepatitis B terdiri dari 3 dosis dengan interval minimal antara dosis pertama dan kedua selama 1 bulan, sedangkan interval minimal dosis kedua dan ketiga adalah 5 bulan.
Pemberian imunisasi dilakukan tanpa memandang status imunisasi Hepatitis B sebelumnya.
Maxi Rein Rondonuwu memastikan bahwa pemberian Imunisasi Hepatitis B kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan aman, memberikan keyakinan terhadap keamanan prosedur ini.