BENGKALIS, Nyaringindonesia.com – Upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit Tuberkulosis (TBC) di antara Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Bengkalis mendapat perhatian langsung dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kegiatan skrining ini merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan para WBP dan mengendalikan penyebaran TBC di lingkungan penjara. Acara ini diresmikan oleh Kalapas Muhammad Lukman di aula kunjungan Lapas Bengkalis pada Rabu, 13 September 2023.
Kegiatan Skrining Active Case Finding Tuberkulosis (TBC) bagi WBP adalah bagian dari kerjasama antara Lapas Kelas IIA Bengkalis dan Kemenkes RI. Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari Dinas Kesehatan, puskesmas setempat, Kasibinadik (Kasubsi Bina Administrasi dan Keamanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan), dokter Lapas, serta para WBP. Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan mencakup pemeriksaan Chest X-ray (CXR).
Muhammad Lukman, selaku Kalapas Bengkalis, menyampaikan bahwa skrining aktif TBC di Lapas Kelas IIA Bengkalis mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan para WBP sambil juga mengendalikan penyebaran penyakit TBC di dalam lapas.
Para WBP menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, termasuk pengambilan sampel dahak dan penilaian klinis. Langkah-langkah ini dirancang untuk mendeteksi potensi infeksi TBC dan segera mengambil tindakan yang diperlukan.
“Dengan skrining aktif TBC yang mendapat pengawasan langsung dari Kementerian Kesehatan RI, Lapas Kelas IIA Bengkalis menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap kesehatan para WBP. Kegiatan ini juga menjadi contoh kolaborasi yang baik antara lembaga pemasyarakatan dan instansi terkait dalam pelaksanaan program-program kesehatan yang berfokus pada pencegahan dan pemulihan,” ujar Kalapas.