CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Diduga keracunan yang diderita puluhan warga Kelurahan Padasuka Kota Cimahi, akibat makanan nasi kotak usai menghadiri reses anggota dewan asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pada Sabtu (22//07/2023).
Sontak kabar tersebut menjadi heboh karena jadi perbincangan hangat di masyarakat. Tidak hanya itu, berita tersebut juga jadi ramai di sejumlah group maupun media sosial.
Hal tersebut, dibenarkan Sekretaris DPC Partai Persatuan Pembangunan Kota Cimahi Siti Yanti Abintini, saat dimintai keterangannya di Rumah Sakit Mitra kasih Kota Cimahi.
“Dari penelusuran yang dilakukan ternyata benar ada kegiatan reses yang dilakukan di Padasuka pada Sabtu kemarin, lalu kami melakukan investigasi ke salah satu rumah sakit di Kota Cimahi dan terjun ke lapangan. Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit dan Dinkes Kota Cimahi. Karena Informasi yang kami dapat ada keracunan yang diduga dari makanan nasi dus,” ungkapnya.
Untuk kasus ini, Ia mengaku masih menunggu informasi hasil pengujian laboratorium terkait bahan yang menjadi penyebab keracunan massal oleh pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
Yanti menyebutkan, peserta reses ada 350 orang tapi setelah dilakukan pendataan yang memeriksakan ke rumah sakit sudah hampir mayoritas pulang. Karena kondisi di RS Cibabat penuh maka sebagian dirawat di RS Mitra Kasih.
“Ada seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Dustira,” sebutnya
Sementara, Pj Wali Kota Cimahi yang mendapat informasi seperti itu, langsung meninjau langsung kondisi semua warga yang keracunan ke rumah sakit Cibabat dan Mitra Kasih.
“Setelah saya mendapatkan laporan terkait dengan kejadian ini saya langsung ke rumah sakit. Pemeriksaan yang dilakukan untuk sementara pasien karena keracunan yang diduga usai mengkonsumisi hidangan dari kegiatan DPRD Kota Cimahi.
“Ini kegiatan yang dilakukan oleh DPRD Kota Cimahi, warga yang berobat tersebar di dua rumah sakit yaitu Cibabat dan Mitra Kasih,” katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya memfokuskan terlebih dahulu pada penanganan pasien dan bagaiamana menangani terlebih dahulu warga yang diduga keracunan tersebut.
“Saat ini kondisi masyarakat sudah mulai mebaik tidak ada yang menghawatirkan,” jelasnya.
Dia melanjutkan, hal yang akan dipelajari lebih lanjut adalah kenapa sampai terjadi keracunan, pihaknya akan mempelajari lebih lanjut bahkan contoh makanan sudah diambil dan akan diteliti di laboratorium.
“Dari hasil pemeriksaan laboratorium tersebut akan diketahui apakah karena adanya factor kimiawi atau karena faktor biologis atau bakteri ini yang akan dilakukan pencarian secara lebih detil lagi,” paparnya.
Sementara, Dewi tenaga medis yang menangani kasus itu menegaskan, sejauh ini semua pasien yang sudah tertangani kondisinya tidak ada yang sampai kritis.
“Yang masuk ke kami ada sekiat 80 kasus yang dirawat jalan, sedangkan 30 orang dirujuk ke rumah sakit lain, karena disini kamar sudah penuh,” ungkap Dewi salah seorang dokter jaga Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi, kepada awak media.
Dia menyebutkan ada sekitar 80 orang yang mndapatkan pemeriksaan, sementera 50 diantaranya sudah diperbolehkan pulang, sedangkan 30 pasien dirujuk ke rumah sakit lain karena kamar di RS Mitra Kasih penuh.
“Pasien rata-rata mengalami dehidrasi, namun tidak ada yang kritsi, “ sebutnya.