Setelah selesai masa uji coba pada September 2023, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator Whoosh mulai memberlakukan tarif. Tarif promosi ini telah meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bandung, tetapi juga ada beberapa masalah yang dihadapi oleh KCJB.
Berikut beberapa kendala yang dihadapi Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah beroperasi:
1. Keterlambatan Kereta Feeder KCJB: Sebanyak 31 penumpang mengeluh karena tertinggal kereta cepat Whoosh di Stasiun Padalarang karena keterlambatan kedatangan kereta feeder. Ini mengakibatkan mereka tidak dapat naik Whoosh sesuai jadwal keberangkatan. KCIC telah memberikan kompensasi, termasuk menawarkan perjalanan dengan kereta cepat berikutnya tanpa harus membeli tiket baru, serta makanan ringan dan minuman selama penumpang menunggu.
2. Masalah Sinyal: Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami masalah susah sinyal di beberapa titik perjalanan. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, masalah ini terjadi karena base transceiver station (BTS) yang kurang dekat dengan rute perjalanan kereta cepat.
3. Penundaan 20 Menit: KCIC memberikan penjelasan mengenai insiden di mana Kereta Cepat Whoosh mandek selama 20 menit pada 23 Oktober 2023. Hal ini terjadi karena adanya seseorang yang mencoba bunuh diri di sekitar jalur kereta. Setelah situasi aman, perjalanan kereta cepat dilanjutkan.
4. Listrik Padam: Sebuah insiden pada 31 Oktober 2023 menyebabkan Kereta Cepat Whoosh terhenti selama lebih dari 15 menit karena padamnya listrik di daerah Batununggal, Kota Bandung. Masalah listrik ini telah diatasi oleh PT PLN (Persero).
KCIC dan PLN telah melakukan koordinasi untuk mencegah gangguan serupa di masa depan.
Kendala-kendala ini menunjukkan bahwa meskipun Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah resmi beroperasi, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan kelancaran perjalanannya.
