CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Di tengah dinamika kehidupan yang kian kompleks, berbagai kalangan menyoroti kembali pentingnya keteguhan hati sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadis.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Nilai spiritual ini dinilai relevan untuk memperkuat karakter masyarakat menghadapi tekanan sosial, ekonomi, maupun tantangan moral.
Dalam sebuah kajian keagamaan yang digelar di sejumlah masjid besar pekan ini, para ulama menegaskan bahwa Al-Qur’an berulang kali memotivasi umat untuk tetap teguh dalam iman. Salah satu ayat yang disoroti adalah doa yang diabadikan dalam Surah Ali Imran ayat 8:
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk kepada kami…” Doa ini dianggap mencerminkan pentingnya memohon keteguhan hati dalam menjaga konsistensi keimanan.
Sementara itu, Surah Fussilat ayat 30 turut menjadi pembahasan utama. Ayat tersebut menegaskan bahwa orang-orang yang berkata “Tuhan kami adalah Allah” lalu beristiqamah, akan diberikan kabar gembira oleh para malaikat.
Para penceramah menilai ayat ini sebagai penegasan bahwa keteguhan sikap bukan hanya sebuah pilihan moral, melainkan jalan menuju ketenangan dan pertolongan Ilahi.
Selain kajian Qur’ani, hadis Nabi Muhammad SAW juga mengemuka sebagai rujukan penting. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW kerap membaca doa:
“Ya Allah, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Ulama menilai doa tersebut sebagai contoh nyata bahwa bahkan Nabi pun mengajarkan pentingnya memohon penjagaan hati agar tetap kuat dalam prinsip dan nilai Islam.
Pengamat keagamaan menilai, pesan keteguhan hati ini sangat relevan di era modern. Tantangan digital, arus informasi yang cepat, serta perubahan sosial dianggap dapat menggoyahkan keteguhan seseorang jika tidak dibentengi spiritualitas yang kokoh.
“Kita butuh keteguhan, agar tidak mudah goyah oleh hoaks, tekanan, atau godaan yang melemahkan nilai-nilai moral,” ujar seorang Ustad.
Melalui penguatan akidah dan konsistensi amal, berbagai pihak berharap nilai keteguhan hati dapat menjadi fondasi bagi ketenangan pribadi sekaligus ketangguhan sosial.
Pesan Al-Qur’an dan hadis ini diingatkan kembali sebagai pedoman untuk menghadapi berbagai ujian hidup dengan tegar, tenang, dan penuh harapan. (Tim)