CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pengelolaan sampah di Apartemen The Edge Cimahi kini tak lagi menggunakan layanan dari Pemkot Cimahi. Langkah ini diambil karena keterbatasan armada pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Uwa, selaku Humas Apartemen The Edge mengatakan akibat dari keterbatasan angkutan tersebut akhirnya, pihak apartemen memilih bekerja sama dengan pihak ketiga agar sampah tidak menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap.
“Kami sempat mencoba mengelola sampah secara mandiri dengan membuat kompos, tapi keterbatasan alat dan lahan menjadi kendala,” jelas Uwa, Humas Apartemen The Edge, pada Selasa (15/10/24).
Selain menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, apartemen juga memastikan bahwa sampah yang disalurkan adalah sampah yang tidak bisa diolah, seperti tisu basah dan popok.
Menurut Uwa, mereka telah menerima Surat Edaran dari Pemkot Cimahi yang meminta pengelolaan sampah mandiri sementara, terkait keterbatasan lahan di apartemen.
“Saya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan, karena keterbatasan alat dan lahan menyulitkan pengelolaan sampah secara mandiri,” ungkap Uwa.
Dalam perjanjian dengan pihak ketiga, sampah organik dan anorganik dipilah terlebih dahulu sebelum diangkut. “Sejak tahun 2022, kami sudah mulai melakukan pemilahan sampah di sini,” tambahnya.
Berdasarkan data, volume sampah dari Apartemen The Edge mencapai 12.275 kg pada Juli, turun menjadi 9.680 kg pada Agustus, dan 9.430 kg pada September. Volume sampah biasanya meningkat pada akhir pekan, seiring banyaknya penghuni sementara yang datang.
Pemkot Cimahi sendiri telah membatasi pengiriman sampah ke TPA Sarimukti untuk mencegah kelebihan kapasitas. Oleh karena itu, upaya pemilahan sampah dari sumber semakin ditekankan.
“Saat ini, banyak masyarakat enggan untuk repot mengolah sampah. Kalau memilah mungkin bisa dilakukan, tapi pengolahannya itu yang sulit,” kata Uwa.
Sementara itu, DLH Kota Cimahi menargetkan pengurangan pengangkutan sampah dari 37 ritase menjadi 17 ritase pada November 2024, sebagai bagian dari upaya pengurangan beban di TPA Sarimukti. (Bzo)