Mosi itu, terkait alokasi biaya operasional dan honorarium untuk saksi 2.693 TPS pada pemilu 14 Februari 2024 lalu. Karena kecewa, karena janji Rp 1 juta per TPS, yang diterima hanya Rp 600 ribu lantas sisanya kemana.
Selain itu, mereka juga mempertanyakan keberadaan bantuan operasional PAC. Meski sudah dianggarkan, selama kampanye mereka tidak banyak melihat spanduk, baliho capres dan cawapres Ganjar – Mahfud MD terpasang.
Menilik dari beberapa hal yang dipertanyakan tadi, sejumlah PAC menilai kepemimpinan Sutisna telah gagal. Merekan mendesak untuk MUSCABLUB guna pergantian kepemimpinan DPC-PDIP Purwakarta.
Ketua DPC REPDEM Purwakarta, Asep Yadi Rudiana SH menyarankan agar semua permasalahan ini segera diselesaikan sebelum memasuki masa Pilkada 2024 mendatang.
” Partai ini akan menghadapi Pilkada di tahun ini juga, kalau masalah ini terus berlarut-larut bisa jadi belunder dikemudian hari, ini harus secepatnya di selesaikan.” tandas Asep, kepada awak media. Jum’at (15/3/24).
” Sudah sekitar 70 % ketua PAC menandatangani Mosi tidak percaya atas kepemimpinan Sutisna, hal ini jangan dianggap sepele karena akan berakibat patal dalam menghadapi Pilkada nanti.” tambahnya.
Asep menekankan perlunya tindakan cepat dari pengurus di atas DPC, yaitu DPD dan DPP partai, untuk menindaklanjuti permasalahan ini. (Apit)