BENGKALIS, NyaringIndonesia.com – Keprihatinan tokoh masyarakat Edi Sutrisno terhadap maraknya peredaran narkoba di Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, sangatlah beralasan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurutnya, Peredaran narkoba merupakan masalah serius yang berpotensi merusak generasi muda dan mengganggu ketertiban sosial di masyarakat.
“Risau saya melihat kondisi ini. Masyarakat kita sudah banyak yang terpengaruh melakukan bisnis haram jual beli narkoba. Sepertinya mereka sudah masuk dalam sindikat Narkoba level Internasional,” ujar Edi Sutrisno kepada media ini, Selasa (26/3/2024).
Pernyataan Edi Sutrisno tentang wilayah Kecamatan Bantan yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan negara tetangga Malaysia. Berdasarkan kondisi geografisnya, wilayah perbatasan seringkali rentan menjadi jalur penyelundupan berbagai barang ilegal.
Melihat kondisi seperti itu, Edi merasa terpanggil dan berkewajiban untuk menutup celah masuknya peredaran narkoba di wilayahnya itu.
“Saya selaku Tokoh Masyarakat Desa Jangkang merasa terpanggil dan berkewajiban bersama-sama masyarakat untuk menutup pintu rapat-rapat dari masuknya barang haram tersebut,” ungkap Edi.
Sebagai upaya untuk mewujudkan niat baik tersebut, dirinya telah berkerjasama dengan Kepolisian Daerah Riau (Polda Riau) melalui Direktorat Intelkam.
“Untuk itu kita telah berkerjasama dengan Direktorat Intelkam Polda Riau untuk memuluskan upaya kita menangani persoalan narkoba di daerah ini, kita juga mengapresiasi langkah Polda Riau Khususnya Direktorat Intelkam dalam memberantas narkoba di Kecamatan Bantan,” tutur Edi.
Ia berharap dengan kerjasama yang sudah terjalin dapat membantu dirinya keluar dari kerisauan yang sedang dialaminya saat ini. Dan wilayahnya terlepas dari sebutan Bantan sebagai pintu gerbang penyelundupan barang haram pun sirna.
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPD LIBAS Kabupaten Bengkalis. Tengku Maha Sabirin, memang benar diderah Desa Jangkang sering terjadi transaksi narkoba jenis sabu.
Menurut informasi, Jangkang adalah salah satu tempat masuknya narkoba jenis sabu dari luar negeri seperti malaysia.
“Kita minta aparat penjaga laut seperti polair/ bea cukai serta TNI Al. herus benar2 aktif menjaga ketat dilaut wilayah hukumnya agar barang haram tersebut tidak bisa masuk secara mudah” ungkap Tengku.
Ditempat terpisah, tokoh agama Bantan Tengah, Asmawi dan tokoh masyarakat Bantan Tengah, Daryono juga menyatakan rasa keprihatinnya atas kondisi tersebut.
“Kondisi saat ini memang miris, semoga dengan kerjasama dengan Direktorat Intelkam Polda Riau, wilayah Bantan umumnya terbebas dari Narkoba,” ucapnya.