Turki, NyaringIndonesia.com – Pemain voli asal Kanada, Kiera Van Ryk, secara mengejutkan mengungkapkan alasan di balik keputusannya mengakhiri kontraknya lebih awal dengan klub raksasa Turki, Vakif Bank. Bukan karena cedera atau alasan pribadi, melainkan karena kehadiran seorang pemain opposite asal Indonesia yakni Megawati Hangestri.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kiera, pemain berusia 26 tahun yang dikenal sebagai salah satu opposite terbaik di dunia, juga sempat menorehkan prestasi di posisi service ace. Dalam turnamen VNL 2022, saat banyak pemain kesulitan dalam bola pertama, Kiera justru tampil gemilang.
Namun, menurut Kiera, Megawati adalah sosok yang patut diperhitungkan di kancah voli internasional. Saat membela tim Red Sparks di Liga Korea (V-League), Megawati berhasil membawa timnya ke babak play-off. Pencapaian yang sebelumnya sulit diraih dalam beberapa musim terakhir.
“Awalnya banyak yang meremehkan Megawati, tapi dia berhasil membuktikan kualitasnya. Keputusannya kembali ke Indonesia untuk memperkuat Gresik Petrokimia sempat dianggap langkah mundur, namun itu hanyalah sementara,” ujar Kiera.
Kini, Megawati bersiap tampil di Liga Turki bersama klub besar Fenerbahce, dengan sejarah panjang, persaingan sengit, dan dukungan fanatik dari para suporter. Panggung ini disebut-sebut sebagai tempat yang tepat bagi Megawati untuk membuktikan bahwa pemain Indonesia mampu bersaing di level tertinggi dunia.
Kehadiran Megawati di Fenerbahce dengan spike keras dan insting menyerangnya disebut Kiera sebagai alasan utama di balik keputusannya mundur dari Vakif Bank.
“Saya menonton rekaman pertandingan Megawati saat membela Red Sparks di Korea. Dia sangat kuat, seperti monster di lapangan. Saya sadar, jika kami bertemu, dia bisa membuat saya terlihat seperti pemain amatir,” aku Kiera.
Ia bahkan mengaku tak sanggup membayangkan harus kalah dalam duel langsung di depan ribuan penonton dan sorotan media.
“Saya tidak ingin pertandingan itu menjadi titik balik kejatuhan saya,” tambahnya.
Pernyataan Kiera ini langsung viral di media sosial. Banyak penggemar membandingkan statistik keduanya dan memperdebatkan apakah Kiera hanya melebih-lebihkan atau memang secara jujur mengakui kehebatan Megawati.
Salah satu komentar di Twitter berbunyi, “Kalau Kiera saja takut, berarti Megawati memang bukan pemain biasa. Ini gila, dulu Asia cuma jadi pelengkap, sekarang bikin Eropa gemetar.”
Megawati dianggap sebagai simbol perubahan dalam peta kekuatan voli putri dunia. Jika sebelumnya dominasi selalu datang dari Eropa, Brasil, dan Amerika Serikat, kini Asia Tenggara mulai menunjukkan tajinya. Dengan usia muda, pengalaman lintas liga, dan mentalitas juara, Megawati membawa semangat baru: bahwa pemain dari Indonesia juga bisa menjadi ancaman nyata di panggung dunia.
Apa yang terjadi antara Kiera dan Megawati bisa jadi hanyalah permulaan dari perubahan besar dalam dunia voli putri. Asia Tenggara, yang selama ini hanya menyumbang talenta untuk liga-liga domestik, kini mulai mengambil peran penting dalam kancah global