NyaringIndonesia.com – Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Seorang tukang becak berusia 72 tahun, Sayat, menjadi miliarder dalam semalam setelah memenangkan hadiah Rp 1 miliar dari Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB), undian yang dikelola oleh pemerintah.
Sayat, yang sehari-hari mengayuh becak untuk menghidupi keluarganya, selama ini rajin membeli kupon SDSB dengan harapan bisa memperbaiki nasib. Namun, selama berbulan-bulan, angka keberuntungan tak kunjung berpihak padanya.
Hingga pada Rabu malam, 9 Mei 1990, sebuah keajaiban menghampiri. Lewat siaran radio, Sayat mendengar angka-angka yang disebutkan penyiar, dan terkejut saat menyadari kupon miliknya cocok dengan angka yang diumumkan.
“Delapan, empat, sembilan, tiga, tujuh…. dan terakhir sembilan!” teriak penyiar, dan dalam sekejap, Sayat tahu bahwa mimpinya menjadi kenyataan. Istrinya pun pecah dalam tangis kebahagiaan saat mengetahui bahwa suaminya kini resmi menjadi seorang miliarder.
Kabar kemenangan Sayat dengan cepat menyebar ke seluruh kota. Keesokan harinya, rumah sederhana berdinding bambu miliknya dipadati oleh warga yang datang untuk mengucapkan selamat. Sejumlah petugas keamanan pun ditugaskan untuk menjaga rumahnya, mengingat besarnya hadiah yang diterima Sayat.
Merilis kembali sejarah wawancara harian Waspada, Sayat mengungkapkan rencananya untuk menggunakan uang tersebut dengan bijak. Sebagian besar dari uang Rp 1 miliar itu akan disimpan dalam bentuk deposito, sementara sisanya akan dipakai untuk membeli rumah dan membantu kehidupan anak-anaknya.
“Saya tidak akan membeli kupon SDSB lagi. Ini sudah lebih dari cukup. Sekarang saatnya saya fokus beribadah dan membangun masjid,” kata Sayat.
Pada masa itu, uang sebesar Rp 1 miliar setara dengan kekayaan luar biasa. Harga rumah di kawasan elit Pondok Indah, Jakarta, hanya sekitar Rp80 juta per unit, dan dengan uang tersebut Sayat bisa membeli hingga 12 rumah.
Selain itu, dengan harga emas yang hanya Rp 20 ribu per gram, Sayat bisa membeli 50 kilogram emas, yang setara dengan Rp 50 miliar jika dinilai dengan harga emas saat ini.
SDSB sendiri adalah undian resmi yang diselenggarakan pemerintah sejak 1989, namun program tersebut akhirnya dihentikan pada tahun 1993 karena berbagai kontroversi terkait kesamaan konsep dengan perjudian.
Kisah Sayat tetap menjadi salah satu momen paling berkesan dalam sejarah program undian ini.
Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News