Konferensi Psikologi Bertemu Harmoni Budaya Cimahi

Konferensi Psikologi Budaya
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat neri sambatum dalam pwnyambutan peserta ICICP 12th 2025 di Aula gedung A, Kota Cimahi

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Suasana Aula gedung A Pemkot Cimahi kembali hangat saat sejumlah para penari adat sunda menampilkan gerakan tarian tradisional dengan gerakan lemah gemulai khas budaya Sunda.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tarian tersebut disuguhkan sebagai bentuk penyambutan bagi peserta 12th Internatonal Conference of indigenous and cultural psycology 2025.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengapresiasi rektor universitas Unjani, Agus Subagyo yang telah mempercayai Kota Cimahi sebagai tempat konferensi internasional. Ia juga mengaku bangga Pemkot Cimahi dipercaya untuk menyambut para tamu dari berbgai negara.

” Kami Ucapkan terimakasih atas kepercayaannya, untuk menerima para tamu peserta konferensi internasional, namun Kami meminta maaf atas segala kekurangan.” ujar Ngatiyana usai memeriiam peserta ICICP di Aula gedung A. Minggu (03/08/25).

Ia mendukung langkah Unjani dalam mengangkat isu psikologi berbasis budaya ditingkat internasional. Menuruntnya isu ini dapat mengangkat budaya Indonsesia khususnya Kota Cimahi dimata dunia, sehingg dapat menarik minat mereka untuk datang ke Kota Cimahi.

” Kami tetap support kegiatan yang digahas Unjani, terutama dalam mengangkat isu budaya, semoga Kolaborasi ini tetap terjaga kedepannya.” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ngatiyana juga menjelaskan bahwa kota Cimahi merupakan kota kecil mungil. Dimana luas wilayahnya hanya sekitar 40, 25 km dengan junlah penduduk hampir 600.000 orang.

” Dalam 1 km Cimahi ditempati sekitar 1500 orang, namun inilah Cimahi, kota kecil yang terdiri dari tiga Kecamatan 15 Kelurahan. Dimana diapit oleh Kabupaten Bandung Barat kemudian kota Bandung dan kabupaten Bandung.” jelasnya.

kota Cimahi terbagi dalam tiga wilayah, wilayah utara yang merupakan kawasan pemukiman, wilayah tengah kawasan militer, dan di selatan meruoakan kawasan idustri industri.

“Tak hanya dikenal kawasan industri dan militer, namun Kota Cimahi memiliki keberagaman budaya, dimana terdapat 23 etnis yang berasala dari Sabang hingga Merauke.” tuturnya.

Meskipun. berbeda suku, budaya,, dan agama,, Kota Cimahi selalu dalam keadaan rukun damai.Lantaran Kota Ciimahi menjunjung tinggi toleransi diantara masyarakat.

” Inilah kelebihan kota Cimah, kota kecil tapi Campernik.” ujarnya.

Selain itu, Ia menambahkan bahwa Kota Cimahi tak memiliki sumber daya alam yang luas , namun sumber daya manusianya bisa diandalkan. Kota Cimahi memiliki banyak akademisi , teknisi dan lainnya.

” Keberhasilan kota Cimahi dalam pembangunan merupakan hasil kerjasama lintas sektor, Bukan hasil kerja sendiri , melibatkan penthahelix, di mana kerjasama penthahelix terdiri dari akademisi media , pengusaha dan masyarakat..” pungkasnya. (Bzo)

Berita Utama