Cimahi, NyaringIndonesia.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Cimahi menggelar Konsolidasi Akbar dan Refleksi Akhir Tahun di Villa Mang Ujang, Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Sabtu-Minggu, 21-22 Desember 2024.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kegiatan yang dihadiri para kader dan anggota PMII se-Kota Cimahi ini. bertemakan “Memperkuat Soliditas, Memperkokoh Gerakan, Menciptakan Peradaban”, acara ini membahas berbagai hal, mulai dari evaluasi satu tahun terakhir, gagasan untuk satu tahun ke depan, hingga penegasan sikap PMII Kota Cimahi terkait hasil Pilkada Kota Cimahi yang berlangsung pada 27 November 2024.
Berdasarkan hasil Pilkada Kota Cimahi, pasangan calon Letkol (Purn) Ngatiyana dan Adhitia Yudistira berhasil memenangkan kontestasi. Pasangan ini memiliki visi untuk “Mewujudkan Cimahi Mantap Melalui Kolaborasi Antar Generasi yang Maju, Unggul, dan Berkelanjutan.”
Ketua PC PMII Kota Cimahi, Virlana Rahmansyah, menyatakan bahwa konsolidasi akbar tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa PMII Kota Cimahi siap untuk mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan Letkol (Purn) Ngatiyana dan Adhitia Yudistira selama lima tahun ke depan.
“Kami, PMII Kota Cimahi, sebagai organisasi kemahasiswaan, memiliki fungsi kontrol terhadap pemerintahan, khususnya pemerintahan daerah, agar Kota Cimahi bisa lebih baik lagi ke depannya,” ujar Virlana.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran PMII di Kota Cimahi bertujuan untuk memberikan warna, sekaligus menjadi mitra kritis dan strategis bagi pemerintah Kota Cimahi. Terlebih, ada beberapa hal yang menjadi sorotan dari 12 misi dan 17 program yang diusung oleh pasangan Ngatiyana-Adhitia.
“Pasangan calon terpilih memiliki program ‘10.000 SDM Siap Kerja’ yang disampaikan dalam kampanye mereka. Ini akan menjadi salah satu fokus kami untuk kawal, mengingat saat ini Kota Cimahi menempati posisi pertama dalam tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat,” jelasnya.
Virlana juga mengungkapkan perhatian terhadap potensi daerah Kota Cimahi, khususnya dalam hal branding Kota Cimahi sebagai Creative City.
“Cimahi memiliki branding Creative City atau kota kreatif, karena kita memiliki Cimahi Techno Park dan Baros Information Technology Creative sebagai sarana untuk mengembangkan potensi daerah. Namun, hingga saat ini, hal tersebut belum maksimal dalam mendongkrak eksistensi Kota Cimahi,” katanya.
Terakhir, Virlana menekankan bahwa masalah tindak pidana korupsi selalu menjadi isu yang muncul dalam setiap pergantian kepemimpinan di Kota Cimahi.
“Kami akan terus mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan Kota Cimahi sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam prinsip good governance, agar ke depan tidak ada lagi korupsi yang merugikan masyarakat,” tutupnya.