Kontroversi Video Anggota Satpol PP Garut Dukung Cawapres Prabowo-Gibran

Penjabat
satpol pp garut dukung gibran

GARUT, Nyaringindonesia.com – Sebuah video yang menunjukkan 13 orang diduga merupakan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Garut tengah memberikan dukungan untuk calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam video berdurasi 19 detik itu, terlihat seorang narator dan anggota Satpol PP lainnya menyampaikan dukungan mereka untuk pemimpin muda di masa depan, sambil mengangkat foto Gibran.

“Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka, terima kasih,” ungkapnya.

Video tersebut menciptakan kontroversi karena Satpol PP seharusnya tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Satpol PP Garut, Tubagus Agus Sofyan, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui dan menyayangkan perilaku belasan anggota Satpol PP tersebut.

Sofyan menyebut bahwa baru-baru ini Satpol PP Garut telah melakukan ikrar netralitas terkait Pemilu 2024.

Sebagai tanggapan atas video tersebut, pihak Satpol PP Garut akan bertindak cepat dengan memproses oknum-oknum yang terlibat.

Mereka akan dipanggil untuk klarifikasi, dan pihak Satpol PP berencana mengambil tindakan internal terkait pelanggaran netralitas tersebut.

Sofyan menegaskan bahwa anggota yang terlibat dalam video tersebut bukan merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai dengan perjanjian kerja.

Mereka adalah anggota sukarelawan yang bekerja di Satuan Pamong Praja Kabupaten Garut.

Pihak Satpol PP Garut masih melakukan investigasi terkait kronologi pembuatan video dan kemungkinan adanya unsur politik dalam peristiwa ini.

Mereka berharap dapat menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat dan menjaga netralitas institusi.

Berita Utama