Cimahi, Nyaringindonesia.com – Konvensi Nasional XIV Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) yang digelar pertama kalinya di Aula Grdung Jendral TNI Mulyono, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) di Kota Cimahi, mengupas isu politik luar negeri dan konflik internasional.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kegiatan yang dihadiri oleh 210 akademisi yang mewakili 70 universitas di seluruh Indonesia, juga mengagendakan konvensi mencakup presentasi publikasi jurnal nasional dan internasional, pertemuan dewan guru besar, serta diskusi antara praktisi dan akademisi Hubungan Internasional (HI) di Indonesia, termasuk sidang organisasi.
Ketua Umum AIHII, Asep Kamaluddin Nashir, menjelaskan bahwa tujuan dari Konvensi Nasional XIV AIHII adalah memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan politik luar negeri.
Sebagai akademisi, mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan masukan yang relevan terkait dengan bagaimana pemerintah mengambil kebijakan luar negerinya.
Ia menekankan pentingnya isu-isu internasional, termasuk konflik antara Palestina dan Israel. AIHII mendukung pendekatan diplomatik sebagai solusi utama dalam menyelesaikan konflik tersebut, dengan menegaskan pentingnya menghentikan perang demi kemanusiaan.
“Kami juga meng-update isu-isu internasional dan memberikan saran sebagai tanggung jawab daripada ilmuwan dan akademisi kepada pemerintah. Salah satunya konflik Palestina-Israel yang saat ini terjadi,” terangnya kepada wartawan. Selasa 17-10-2023.
Bagi Indonesia, konflik tersebut juga membutuhkan perhatian khusus, mengingat hubungan emosional antara Indonesia dan Palestina serta dukungan yang kuat dari masyarakat Indonesia terhadap Palestina.
“Kalau perang terjadi siapa lagi kalau bukan masyarakat sipil dan anak-anak yang dirugikan. Makanya kampanye kita adalah stop war,” tegasnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unjani, Agus Soebagyo, menyambut baik penyelenggaraan Konvensi Nasional AIHII XIV tahun 2023 di kampus Unjani. Dia menganggap acara ini sebagai momentum penting untuk mengatasi berbagai permasalahan dan kasus internasional yang membutuhkan perhatian dunia.
Konvensi ini juga dianggap sebagai kesempatan untuk mempererat kerjasama antara dosen dan pengajar HI dari berbagai universitas di Indonesia.
Dengan adanya Konvensi ini, Unjani dapat memperluas jejaring akademiknya dan memberikan kontribusi positif dalam penyelesaian masalah-masalah global.
“Ini kesempatan yang luar biasa di mana seluruh dosen dan pengamat HI berkumpul. Bagi Unjani tentunya sangat bermanfaat, salah satunya bisa bersilaturahmi antara sesama dosen HI se-Indonesia dan mengenalkan Unjani ke masyarakat luas,” ucapnya.