Korban Mutilasi di Garut, Pelaku Diduga ODGJ

Tangkapan layar terduga pelaku mutilasi garut
Tangkapan layar terduga pelaku mutilasi garut

Garut, Nyaringindonesia.com – Berita tragis kembali menggemparkan masyarakat Indonesia. Seorang korban mutilasi ditemukan di pinggir Jalan Raya Cibalong, Kampung Bantar Limus, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Garut, pada Minggu (30/6/2019) pukul 12.30 WIB.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tubuh korban yang dimutilasi menjadi empat bagian membuat duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Pada Minggu siang, masyarakat di sekitar lokasi kejadian dikejutkan oleh penemuan tubuh manusia yang terpotong menjadi empat bagian.

Kejadian ini segera dilaporkan ke pihak berwenang, dan petugas kepolisian segera menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Berdasarkan informasi yang beredar di internet, baik korban maupun pelaku diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

 

Korban yang masih dalam proses identifikasi diketahui bernama Sahana, sementara pelaku berinisial E, berusia 22 tahun.

Saat ini, polisi masih melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap motif dan latar belakang kejadian ini.

Kejadian ini menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan pelaku dan berharap agar pelaku diberikan hukuman setimpal, meskipun statusnya sebagai ODGJ.

Beberapa warga mengungkapkan rasa duka mendalam dan berdoa agar korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah.

“Ya Allah, berani banget ini orang dan melakukan tindakan keji seperti ini, setan macam apa,” ujar seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Pihak kepolisian menyatakan akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan kebenaran informasi dan menegakkan hukum dengan seadil-adilnya.

Mereka juga berencana melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku untuk menentukan apakah yang bersangkutan benar-benar ODGJ atau tidak.

“Kami akan memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan serius dan pelaku akan menerima hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Meskipun pelaku diduga ODGJ, hukum tetap harus ditegakkan,” ujar seorang petugas kepolisian setempat.

Banyak warga yang turut berdoa agar korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.

“Semoga korban berada di sisi Allah, diterangi kuburnya, dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin ya Allah,” ujar seorang warga lainnya.

Kejadian ini menyoroti pentingnya perlindungan dan pengawasan terhadap orang dengan gangguan jiwa.

Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa ODGJ mendapatkan perawatan dan pengawasan yang memadai sehingga kejadian serupa tidak terulang .

Follow Berita Nyaringindonesia di Google News

Berita Utama