CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pada tahun 2023, Kota Cimahi menghadapi tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 10,52%, menjadikannya sebagai yang tertinggi di Jawa Barat dengan total 33.192 orang penganggur. Penyebab utama dari tingginya angka ini adalah jumlah lowongan kerja yang terbatas dan keterampilan pencari kerja yang masih minim.
Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Asep A Jayadi, meluncurkan sebuah inisiatif baru bernama โATK ManTera Si-JoKerโ.
” Program ini, yang merupakan singkatan dari Aksi Tenaga Kerja Mandiri Sejahtera Melalui Sistem Job Seeker, dirancang untuk menurunkan tingkat pengangguran di Cimahi dengan memanfaatkan sistem Job Seeker sebagai bagian dari upaya menuju Indonesia Emas 2045.” kata Asep Jayadi saat wawancara pada Senin (12/08/24).
Program โATK ManTera Si-JoKerโ melibatkan beberapa langkah utama sebagai berikut:
Analisis Perencanaan Tenaga Kerja Mikro (RTK Mikro): Melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja dari berbagai sektor seperti industri, instansi, UMKM, dan rumah tangga. Output dari tahap ini adalah data terkait kebutuhan tenaga kerja.
Permohonan Pelatihan: Industri dan UMKM mengajukan permohonan untuk pelatihan kepada Dinas Tenaga Kerja.
Pelatihan dan Sertifikasi: Dinas Tenaga Kerja akan menyelenggarakan pelatihan sesuai anggaran yang tersedia, bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) setelah mengikuti uji kompetensi.
Penempatan Kerja dan Sistem Job Seeker: Setelah pelatihan, peserta yang memenuhi kriteria dapat langsung ditempatkan pada posisi yang sesuai. Jika belum ada penawaran kerja, peserta akan dimasukkan dalam aplikasi Job Seeker (Si-JoKer) untuk mencari peluang pekerjaan di berbagai sektor.
Program ini didukung oleh Keputusan Walikota mengenai Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Angka Pengangguran dan berbagai perjanjian kerjasama (MOU) dengan industri, instansi, BLK, dan Bursa Kerja.
Dengan strategi ini, diharapkan Cimahi dapat mengatasi tantangan pengangguran dan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas pada 2045.