Nyaringindonesia.com – Götene sebuah kota di barat daya Stockholm, Swedia, mengikuti tren Eropa Selatan dengan menjual tanah seharga mulai dari 1 krona, atau sekitar Rp 1.550 per meter persegi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Di kota yang berpenduduk 5.000 orang di kota utama dan 13.000 orang di kotamadya ini, terdapat 30 bidang tanah yang ditawarkan dengan harga super murah tersebut dengan mengambil langkah inovatif untuk menarik penduduk baru dan mendukung perkembangan kota.
Dilansir dari Euro News, Götene menjual tanah seharga satu krona Swedia, atau sekitar Rp1.548 per meter persegi, dalam upaya mengimbangi angka populasi yang menua dan mengatasi penurunan angka kelahiran.
Dengan harga yang biasanya hanya cukup untuk membeli permen atau sebungkus camilan, di Götene Anda bisa mendapatkan sebidang tanah. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu daerah pedesaan terbaik di Swedia, terletak di tepi Danau Vänern, danau terbesar di seluruh Uni Eropa.
Wali Kota Götene, Johan Månsson, menjelaskan bahwa penjualan tanah ini adalah respons terhadap kemerosotan ekonomi dan penurunan populasi.
“Pasar perumahan sangat lambat akibat suku bunga tinggi dan resesi. Kami juga melihat angka kelahiran yang rendah dan populasi yang menua, jadi kami harus melakukan sesuatu untuk membawa lebih banyak orang ke sini,” kata Månsson.
Meskipun keputusan ini mengundang sensasi, Månsson merasa langkah tersebut memang perlu dilakukan. Wali Kota Götene, Johan Mansson, menjelaskan bahwa tanah dengan harga terjangkau ini bisa dibeli oleh siapa saja, termasuk warga dari luar negeri.
“Tidak ada aturan atau persyaratan siapa yang boleh membelinya. Bahkan akan sangat luar biasa jika kita bisa membuat orang-orang dari luar negeri tertarik untuk membeli tanah di sini juga,” ujar Mansson.
Meski begitu, ada komitmen khusus bagi pembeli, yaitu mereka harus mulai membangun di atas lahan yang dibeli dalam waktu dua tahun. Jika tidak, tanah tersebut akan dikembalikan kepada Pemerintah Kota Götene.
“Membangun rumah membutuhkan banyak uang dan harga tanah bukanlah segalanya. Namun, ini adalah bagian penting dari hal tersebut,” kata Mansson.
Di tengah penurunan suku bunga di Swedia, banyak keluarga masih berhati-hati dalam membeli properti. Mansson berharap kampanye ini akan memberikan keberanian bagi keluarga untuk membangun rumah di Goten meskipun situasi ekonomi saat ini menantang.
Sejak kampanye dimulai sebulan yang lalu, tiga bidang tanah telah terjual dan menarik minat banyak orang. Kavling tanah murah ini tersebar di seluruh wilayah kota, terutama di daerah maju.
Penjualan tanah dengan harga murah ini akan berlangsung sepanjang 2024 dan 2025, setelah itu harga tanah diperkirakan akan kembali normal.
Götene bukan satu-satunya kota di Swedia yang menawarkan tanah dengan harga terjangkau. Di bagian selatan Swedia, Pemerintah Kota Hylte juga melaksanakan kampanye serupa pada awal tahun ini, menjual 54 bidang tanah dengan harga yang sama.
Götene adalah tujuan populer bagi wisatawan dengan atraksi seperti gereja Romawi Husaby Kyrka, bangunan bersejarah Martorpsfallet, dan kawasan satwa liar Österplana Hed och Vall.
Diluncurkan bulan lalu, skema ini telah menarik minat 30 pembeli, sehingga permintaan begitu tinggi dan proses penawaran harus dihentikan sementara hingga Agustus. Setelah tanah dimiliki, pembangunan rumah di sana diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 3-4 juta krona.
Tidak ada kewajiban untuk menempati tanah tersebut secara permanen, tetapi ada satu syarat utama dari pemerintah kota: pembangunan rumah harus dimulai dalam waktu dua tahun setelah pembelian tanah.
Dengan kampanye penjualan tanah ini, Goten berharap dapat menarik lebih banyak penduduk dan terus berkembang sebagai komunitas yang hidup dan berkelanjutan.
Follow Berita Nyaring Indonesia di Google News