Cimahi, NyaringIndonesia.com – Sebanyak 130.605 pemilih di Kota Cimahi memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya (golput) dalam Pilkada Serentak 2024. Hal ini menunjukkan kegagalan dalam pelaksanaan pemilu di kota tersebut.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Angka golput ini bahkan lebih tinggi daripada jumlah suara yang diperoleh pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cimahi Nomor Urut 2, Ngatiyana dan Adhitia Yudistira, yang meraih 121.108 suara.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih adalah kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi selama tahapan Pilkada.
Sosialisasi yang dilakukan pun tidak merata dan tidak mencapai seluruh lapisan masyarakat. Akibatnya, minat warga untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) yang berjumlah 823 unit menjadi menurun.
Jika dibandingkan dengan Pilkada 2017 yang mencatatkan partisipasi pemilih hingga 73%, Pilkada Serentak 2024 justru hanya berhasil mencapai 71,87%, jauh di bawah target KPU yang sebelumnya menargetkan partisipasi 80%.
Jumlah pemilih tetap di Kota Cimahi tercatat sebanyak 419.974 orang, dengan 1.003 pemilih tambahan (DPTb dan DPK).
Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal Afryand, mengakui bahwa rendahnya partisipasi pemilih menjadi salah satu evaluasi besar dalam pelaksanaan Pilkada 2024.
Dilansir dari RMOL Jabar, KPU akan segera melakukan evaluasi pasca-pemilu, dan tahap berikutnya adalah menetapkan pasangan calon terpilih, yang diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Ngatiyana, calon Walikota Cimahi yang terpilih, mengungkapkan bahwa waktu kampanye yang terbatas, hanya dua bulan, menjadi salah satu kendala dalam menjangkau seluruh masyarakat, terutama di tingkat RW.
“Makanya, banyak masyarakat di tingkat RW-RW yang belum bisa kami temui,” ujarnya.
Meskipun demikian, Ngatiyana berkomitmen untuk memperhatikan seluruh warga Cimahi, baik yang memilih dirinya maupun yang tidak.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Cimahi, La Media, tidak memberikan keterangan terkait turunnya partisipasi pemilih ini.
Padahal, peran La Media dalam meningkatkan partisipasi pemilih sangat penting, mengingat KPU Kota Cimahi gagal mencapai target 80% dan hanya mencatatkan partisipasi sebesar 71,87%.
Penurunan ini menjadi sorotan mengingat Kota Cimahi hanya memiliki tiga kecamatan dan 15 kelurahan, sehingga seharusnya kinerja sosialisasi lebih maksimal.