CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Guna menumbuhkan budaya disiplin serta meningkatkan kualitas pelayanan aparatur, Pemerintah Kota Cimahi menyelenggarakan Pelatihan Dasar (Latsar) bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Program ini dirancang untuk membentuk aparatur yang siap berkontribusi terhadap perubahan di lingkungan pemerintahan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kegiatan Latsar tak hanya dimaknai sebagai bentuk pemenuhan aturan kepegawaian, tetapi juga sebagai proses pembinaan karakter, komitmen, dan loyalitas aparatur terhadap arah pembangunan Kota Cimahi.
Tercatat 128 CPNS Golongan II dan III dari berbagai perangkat daerah ambil bagian dalam kegiatan ini sebelum mereka mengikuti rangkaian pelatihan lanjutan di LAN Jatinangor.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menekankan bahwa birokrasi publik memiliki tiga mandat pokok, yakni memberikan layanan pada masyarakat, menjalankan pembangunan, serta memastikan perlindungan bagi warga. Ia mengingatkan para peserta untuk memaksimalkan potensi diri, terlebih mereka berasal dari generasi yang terbiasa dengan teknologi digital.
“ASN Cimahi harus mampu menjadi aparatur yang kreatif, adaptif, dan mampu memenuhi ekspektasi masyarakat yang mendambakan layanan cepat, terjangkau, dan bermutu,” ujarnya.
Ia juga meminta CPNS untuk mengikuti seluruh agenda Latsar dengan sungguh-sungguh. Latsar, menurutnya, merupakan wadah pembentukan jati diri ASN muda agar memiliki integritas dan rasa tanggung jawab sebagai pelayan publik.
Plt. Kepala BKPSDMD Kota Cimahi, Siti Fatonah, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi pintu awal bagi CPNS sebelum menjalani pembelajaran tiga bulan dengan metode blended learning.
“Blended learning menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka. Para peserta nantinya juga akan mengikuti enam hari kegiatan langsung di Kampus LAN Jatinangor,” jelasnya saat memberikan sambutan di Aula A, Jumat (14/11/25).
Sementara itu, Mochammad Ronny menuturkan bahwa Latsar merupakan sarana untuk menanamkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu BerAKHLAK, berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Kami ingin CPNS tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan prinsip BerAKHLAK dalam pekerjaan mereka,” katanya.
Ronny turut memberikan dorongan kepada peserta agar terus mengembangkan kapasitas diri dan memanfaatkan teknologi dalam setiap tugas.
“Aparatur harus peka terhadap perubahan dan mengoptimalkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas layanan publik,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pembekalan ini menjadi fondasi bagi para CPNS dalam memahami aturan kepegawaian dan prinsip dasar profesi ASN.
“Setiap CPNS wajib mengetahui regulasi yang berlaku, mulai dari Undang-Undang ASN hingga ketentuan terkait disiplin pegawai. Pembekalan ini penting agar mereka siap menjadi aparatur profesional yang berintegritas dan melayani masyarakat,” tutupnya.