CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Keterlibatan seseorang dalam penyalahgunaan narkoba kerap dipicu oleh pengaruh lingkungan maupun pergaulan. Banyak darin mereka yang awalnya coba – coba dengan alasan bersenang – senang atau having fun.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ungkapan having fun menjad titik awal para pengguna terjerumus lebih jauh kedalam lingkaran narkoba , sehingga lambat laun mereka menjadi ketergantungan sehingga sulit umtuk keluar dari jeratan tersebut.
Alih – alih bertobat, Sebagain pengguna justru lebih menikmati kondisi yang mereka rasakan. Bahkan meenjadi bagian lingkaran peredaran gelap narkoba.
Kepala BNN Kota Cimahi Yulius Amra mengungkapkan bahwa pihaknya selama setahunn terakhir telah berhasil mengamankan 98 orang pengguna narkoba. Dari jumlah tersebut, 10 oramg diantaranya wanita, dengan kebanyakan mayorutas berusia produktif.
” Mereka terpengaruh lingkungan dan memilih teman yang salah.Alhasil mereka harys menanggung pergaulan yang merrka pilih.” ujar Yulius. Kamis (07/08/25).
Di jelaskan yulius, kebanyakan dari mereka mengunakan narkoba jenis sabu , sinte. Namun mereka juga mengkomsunsi obat – obatan yang tengah trend saat ini yakni, tramadol, eximer dan lainnya.
” Obat – obatan itu banyak diperjual belikan para pengedar saat ini.” ujarnya.
Lebih jauh, Yulius mengungkapkan bahwa kebanyakan oknum penjual obat – obataan tersebut bukan orang Cimah. Merekaberasla dari luar kota cimahi, salah satunya dari Sumatra.
Saat ini, mereka yang tengah menjalankan proses rehabilitasi sejumlah 10 oranga bukan pengedar, melainkan hanya pemakai.”
Oknum penjual tramadol biasamya saling berkaitan lantaran mereka memiliki lingkarannya sendiri. Bahkan disinyalir obat tramadol yang mereka jual bukan lah hasil pabrik, melainkan hasil racikan sendiri.
” Membeli tramadol yang asli harus memakai resep, lantaran tramadol merupakan obat penahan sakit, dan harganya mahal. Meskipun dijual di apotik.
Yulius pun menyebutkan, beberapa kali pihaknya menemukan tempat pembuatan tramdol berada di Kawasan Sumedang. Kemungkinan besar mereka membuatnya secara Home Industri.
” BNN RI, pernah mengungkap pembuatan tramadol yang berada di Sumedang. Mereka buat sendiri, Home Industri.” sebutnya.
Meskipun BNN RI pernah mengungkap kasus pembuatan obat – obatan di Sumedamg, namun mereka melimpahkannya ke pihak kepolisian.
” Karena kami hanya melakukan penyidikan pada kasus narkoba, sedangkan obat – obatan merupakan ranahnya kepolisian.” pungakasnya. (Bzo)