Mahasiswa Yale Temukan Jamur Pemakan Plastik, Harapan Baru Atasi Krisis Limbah Dunia

NyaringIndonesia.com – Penelitian inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Yale, Amerika Serikat, mengungkap penemuan spesies jamur langka yang memiliki kemampuan luar biasa: memakan plastik. Spesies tersebut, bernama Pestalotiopsis microspora, berasal dari hutan hujan Amazon dan mampu bertahan hidup dengan hanya mengonsumsi plastik sebagai sumber makanan utama.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam temuan yang dinilai revolusioner ini, jamur Pestalotiopsis microspora terbukti mampu mencerna poliuretan, salah satu bahan utama dalam produksi plastik sintetis. Lebih mengesankan lagi, proses tersebut mengubah plastik menjadi bahan organik, membuka peluang besar untuk mengatasi persoalan limbah plastik yang selama ini sulit terurai di lingkungan.

Salah satu keunggulan penting dari jamur ini adalah kemampuannya untuk bertahan hidup dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerobik), menjadikannya kandidat potensial untuk diterapkan di tempat-tempat pembuangan akhir sampah atau landfill yang minim oksigen. Para ilmuwan optimistis bahwa kemampuan ini dapat dimanfaatkan dalam skala rumah tangga maupun pusat daur ulang di masa depan.

“Ini adalah langkah awal yang menjanjikan menuju sistem pengelolaan limbah plastik yang lebih berkelanjutan,” ungkap salah satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut. Mereka menilai, pengembangan teknologi berbasis jamur ini dapat menjadi alternatif ekologis dibandingkan metode pembakaran atau penimbunan limbah yang merusak lingkungan.

Lebih lanjut, penelitian lanjutan oleh Katharina Unger dari Utrecht University untuk LIVIN Studio menemukan bahwa jamur ini juga aman dikonsumsi manusia setelah melalui proses pemurnian tertentu. Meski demikian, aspek keamanan dan nilai gizinya masih memerlukan penelitian lanjutan sebelum dapat dikomersialkan sebagai sumber pangan alternatif.

Jamur Pestalotiopsis microspora bukan satu-satunya organisme pemakan plastik. Studi Unger juga mengidentifikasi sejumlah spesies jamur lain dengan kemampuan serupa, termasuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus), yang dikenal luas dalam dunia kuliner. Hal ini menunjukkan bahwa potensi bioteknologi berbasis jamur dalam mengatasi krisis limbah plastik jauh lebih luas daripada yang selama ini dibayangkan.

Penemuan ini menjadi sorotan para ahli lingkungan dan pegiat daur ulang di seluruh dunia. Dalam jangka panjang, penggunaan jamur sebagai agen pengurai plastik bisa menjadi bagian dari solusi global dalam memerangi pencemaran plastik yang kian mengancam keberlangsungan ekosistem bumi.

==================

Sumber: Greeners.co

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama