CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Kematian salah satu peristiwa menakutkan bagi sebagian orang tetapi kematian adalah suatu peristiwa yang akan terjadi dan yang paling dekat dengan manusia.
Setiap insan akan menghadapinya pada akhirnya, dan persiapan untuk kematian serta persiapan untuk akhirat sangat ditekankan dalam ajaran Islam.
Kematian dianggap sebagai pintu menuju kehidupan setelah dunia, di mana manusia akan dihadapkan pada perhitungan amal perbuatannya di dunia. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk hidup sesuai dengan ajaran agama dan melakukan amal shaleh untuk persiapan menghadapi kematian.
“Setiap jiwa akan merasakan mati, dan hanya pada hari kiamatlah kamu akan diberi balasan sepenuhnya. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Surah Ali ‘Imran, Ayat 185)
Sedangkan dalam konteks keagamaan Islam, masa lalu dianggap sebagai sesuatu yang jauh dan tidak dapat diubah.
Meskipun masa lalu mempengaruhi kehidupan seseorang, ajaran Islam menekankan pentingnya fokus pada koreksi diri, memperbaiki kesalahan, dan berusaha untuk menjadi lebih baik di masa depan.
“Dan janganlah kamu sekali-kali mengatakan tentang sesuatu yang kamu anggap suatu kebohongan (dusta) ‘Ini baik untuk kamu’ di sisi Allah, sekalipun kamu mengetahui (bahwa itu dusta), atau kamu berkata, ‘Ini adalah dosa besar di sisi Allah,’ sedang kamu tidak mengetahuinya.” (Surah An-Nahl, Ayat 116)
Hal ini sesuai dengan prinsip taubat dan pengampunan yang ditekankan dalam Islam, yang memungkinkan manusia untuk mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka di masa lalu melalui upaya yang sungguh-sungguh untuk berubah dan bertobat kepada Allah