CIMAHi, NyaringIndonsia.com – Langkah berat Maman (82) warga RT 03 RW 27 Leuweung Gede, Kelurahan Cibeureum, Kota Cimahi, sebagai pemulung harus tetap dijalani demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pria empat anak ini mengaku, pekerjaan memulung yang menjadi sumber penghidupannya ini, sudah dilakukannya sejak 1982.
” Saya memulung sudah sejak 1982, karena saat itu saya keluar dari pabrik tempat bekerja. Daripada tidak ada pekerjaan, saya memulung sampai saat ini,” ungkap Maman.
Meski sebenarnya penghasilan dari memulung tidak seberapa, tapi sebagai kepala rumah tangga dirinya harus bertanggnung jawab atas nasib keluarganya.
” Sebenarnya siapa yang tidak mau diam dirumah, tapi kalau tidak mulung nasib yang dirumah gimana.” ujarnya.
Sebenarnya, kata Maman, anak-anak juga menyuruh berhenti memulung. Tapi dirinya bersikeras tidak ingin membebani anak-anaknya. Selama ia bisa bernafas, dirinya akan tetap memulung.
Baginya, disisa masa hidupnya dia tidak ingin dianggap manusia tapi seperti bangkai hidup. Untuk itu ia akan tetap berjuang menghidupi keluarganya sampai nafas penghabisan.
” Yang penting setiap harinya saya keluar rumah, mencari rongsokan yang bisa dijual. Urusan rejeki biar Alloh SWT yang atur,” seraya tersenyum.
Bagi penulis, perjuangan Pak Maman merupakan kisah inspiratif yang patut dicontoh, karena belum tentu semua orang mampu menjalaninya.