Manfaat Jamur JAKABA Sebagai Pupuk Organik: Alternatif Ramah Lingkungan

Nilai ukuran kandungan Pupuk Organik Jakaba
Nilai ukuran kandungan Pupuk Organik Jakaba

Bandung, NyaringIndonesia.com – Jamur JAKABA kini menjadi pilihan populer di kalangan petani sebagai pupuk organik alami yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.

Berikut beberapa keunggulan utama yang menjadikan JAKABA sebagai pilihan yang menjanjikan bagi pertanian berkelanjutan.

1. Sumber Nitrogen yang Kaya

Kandungan nitrogen dalam jamur JAKABA cukup tinggi, sehingga dapat mendukung fase vegetatif tanaman dengan baik.

Nitrogen sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan daun dan batang, sehingga tanaman menjadi lebih subur dan siap menghasilkan panen berkualitas.

2. Peningkatan Kesuburan Tanah dan Struktur Tanah

Jamur JAKABA membantu mendekomposisi bahan organik dalam tanah, memperbaiki strukturnya, dan meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air.

Dengan struktur tanah yang baik, tanaman dapat menyerap nutrisi lebih efektif dan bertahan di musim kemarau.

3. Kesehatan Tanaman Lebih Optimal

Kandungan unsur hara makro dan mikro dalam jamur JAKABA berperan penting dalam mendukung kesehatan tanaman secara keseluruhan.

Dengan nutrisi yang mencukupi, hasil panen dapat meningkat, sekaligus memperkuat daya tahan tanaman terhadap penyakit.

4. Mendukung Aktivitas Mikroorganisme Tanah

JAKABA juga mendorong perkembangan mikroorganisme menguntungkan dalam tanah. Mikroorganisme ini mempercepat proses dekomposisi dan meningkatkan ketersediaan nutrisi, sehingga tanaman tumbuh lebih optimal.

Dengan demikian, JAKABA memberikan manfaat ganda: memperkaya tanah sekaligus merangsang aktivitas mikroba yang baik.

Jamur JAKABA diperkirakan mengandung nitrogen (2-5%), fosfor (0,5-2%), kalium (0,5-1%), serta sejumlah mikroelemen penting seperti besi, mangan, dan zink.

Meskipun kandungan unsur hara makronya tidak setinggi pupuk kimia, JAKABA tetap efektif dalam menjaga keseimbangan nutrisi alami tanah dan meningkatkan kualitasnya tanpa merusak unsur hara.

Menurut peraturan Kementerian Pertanian tahun 2019, pupuk organik yang diperdagangkan harus mengandung minimal 15% karbon organik, atau setara dengan bahan organik 30% dalam setiap 100 kilogram.

FB IMG 1729854532088

Artinya, jika dalam 100 kg pupuk organik terdapat 31 kg bahan organik, maka pupuk tersebut sudah memenuhi standar. Sisanya dapat terdiri dari air, pasir, tanah, dan bahan lain seperti abu atau lempung, sesuai syarat pupuk organik.

Mengoptimalkan Kandungan Nutrisi dalam JAKABA untuk setiap fase pertumbuhan tanaman membutuhkan jenis nutrisi yang berbeda, terutama antara fase generatif dan vegetatif.

Untuk menyesuaikan asupan nutrisi, petani dapat membuat dua jenis JAKABA dengan komposisi berbeda: satu untuk fase vegetatif dengan lebih banyak nitrogen, dan satu lagi untuk fase generatif dengan kandungan fosfor dan kalium lebih tinggi.

Dengan pengaturan ini, petani dapat menyediakan nutrisi yang sesuai untuk masing-masing fase, meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kesehatan tanaman.

Belajar mengenal mikroorganisme dalam pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) juga menjadi langkah penting menuju pertanian yang ramah lingkungan.

Penggunaan pupuk organik secara rutin akan memperkaya tanah tanpa bahan kimia berbahaya, menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian untuk masa depan yang lebih hijau.

Dengan inovasi seperti jamur JAKABA, petani kini dapat beralih ke sistem yang lebih alami dan berkelanjutan. Selain mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, jamur JAKABA juga memberikan manfaat signifikan bagi kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.

Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama