BANDUNG BARAT, NyaringIndonesia.com – Calon Bupati Bandung Barat nomor urut 1, Didik Agus Triwiyono memiliki harapan besar kepada para santri yang ada di pondok pesantren (Pontren) se-Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal tersebut disampaikan pasangan calon bupati dengan akronim DILAN (Didik-Gilang) pada momentum Hari Santri 2024 yang diperingati setiap 22 Oktober.
Tak hanya kepada santri, harapan besar juga Didik titipkan kepada para kyai dan para asatidz yang ada di Bandung Barat.
“Berbanggalah menjadi santri, karena santri adalah generasi penerus yang tidak hanya agamis tetapi juga intelek,” kata Didik.
“Dengan bimbingan para kiai dan asatidz, santri mendapatkan bekal ilmu yang dapat membuka pintu menuju kesuksesan,” sambungnya.
Pada momen tersebut sejumlah fakta menarik seorang Didik Agus Triwiyono yang notabene merupakan praktisi sekaligus pemerhati dunia pendidikan.
Didik diketahui merupakan salah satu pendiri lembaga pendidikan SDIT Fitrah Insani yang berlokasi di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat dimana pada tahun 2022 dirinya merasa gundah terhadap anak-anak mereka yang akan memasuki usia Sekolah Dasar.
Kegundahan tersebut berawal pada kesulitan untuk menemukan sekolah yang terjangkau dan berkualitas, baik dari sisi pembinaan wawasan keilmuan maupun pembinaan mental, moral dan agamanya.
Ada beberapa Sekolah Islam Terpadu yang berkualitas tetapi relatif kurang terjangkau dari sisi pertimbangan jarak dan pertimbangan ekonomi.
Berangkat dari kondisi tersebut beberapa orang tersebut bersepakat untuk mengembangkan sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu, yang akhirnya diberi nama Fithrah Insani.
Tak cuma itu, Didik Agus Triwiyono diketahui merupakan pimpinan Pondok Pesantren Fitrah Insani (FI) Cimaung yang berlokasi di Jalan Cigondok Kampung Cileumeuh, RT02/02, Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tak tanggung-tanggung, di masa kepemimpinannya Didik Agus Triwiyono telah meluluskan 549 santri dari jenjang SMP dah SMA selama pontren itu berdiri.
Selain itu, pondok pesantren yang dikelolanya pun telah mencetak 283 hafizh dan hafizhah yang telah hafal 30 juz Al Quran.***
