NyaringIndonesia.com – Pada 3 April 2000, dunia sepakbola Indonesia dirundung duka mendalam saat gelandang andalan Persebaya Surabaya, Eri Irianto, meninggal dunia dalam pertandingan melawan PSIM Jogjakarta di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Eri, yang tengah berada di puncak karirnya pada usia 26 tahun, telah menjadi tulang punggung bagi timnya.
Namun, nasib tragis menimpanya ketika terjadi benturan dengan pemain PSIM asal Gabon, Samson Noujine Kinga.
Meski memberikan isyarat untuk ditarik keluar dan digantikan oleh Nova Arianto, Eri akhirnya harus dirawat di bench pemain sebelum dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Namun, sayangnya, upaya perawatan tidak mampu menyelamatkan nyawanya.
Meninggalnya Eri Irianto menjadi penghormatan bagi Persebaya Surabaya yang memutuskan untuk memensiunkan nomor punggung 19 yang pernah dipakai oleh sang pemain.
Nama Eri Irianto juga diabadikan sebagai nama mes pemain sebagai tanda penghormatan atas jasanya bagi klub.
Tragedi ini mengingatkan semua pihak akan risiko yang selalu mengintai dalam olahraga sepak bola.