Mentan Minta Penyuluh Pertanian Dalam 10 Provinsi Dukung Target Produksi 35 Juta Ton Tahun 2024

pertanian
(Plt) Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi.

JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, mengajak para penyuluh pertanian yang tergabung dalam Gerakan Nasional (Gernas) penanganan El Nino di 10 provinsi untuk memperkuat peran mereka.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Mentan mengingatkan bahwa peran penyuluh pertanian sangat penting dalam mendukung target produksi Kementerian Pertanian (Kementan) di tahun 2024 yang mencapai 35 juta ton.

Kesepuluh provinsi yang menjadi fokus dalam gerakan ini adalah Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Sementara provinsi pendukungnya adalah Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Mentan menyatakan komitmennya untuk mengunjungi para penyuluh di 10 provinsi yang memiliki konsentrasi tinggi dalam peningkatan produksi pertanian. Ia meminta dukungan sumber daya manusia (penyuluh) yang andal di provinsi-provinsi ini.

“Saya akan menemui bapak ibu semua di 10 provinsi yang memang berkonsentrasi pada peningkatan produksi. Saya minta arahan sumber dayanya (penyuluh) ke 10 Provinsi ini,” ujar Mentan dalam webinar pembinaan penyuluh pengawalan gernas penanganan El Nino, dalam siaran pers, Kamis (19/10/2023).

Salah satu upaya yang ditekankan oleh Mentan adalah implementasi program “satu penyuluh satu desa” yang bertujuan memudahkan komunikasi antara petani dan Kementan.

Selain itu, Mentan juga menyoroti pentingnya menjadikan penyuluh sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), namun dengan seleksi yang cermat.

“Jadi satu desa satu penyuluh itu harus benar-benar kita jalankan. Harusnya sudah dari dulu karena kita perlu penyuluh. Kemudian saya juga minta agar mereka dijadikan PPPK namun dengan seleksi yang benar,” katanya.

Tak hanya peran penyuluh, ketersediaan pupuk juga menjadi perhatian. Mentan telah berkomunikasi dengan Direktur Pupuk Indonesia untuk memastikan pasokan pupuk petani.

Ia menegaskan bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga ketersediaan pupuk di seluruh outlet, terutama di daerah yang memiliki masalah kelangkaan pupuk bersubsidi.

“Kalau pupuk subsidi sulit, untuk komersial harus ada. Saya sudah bawa Pak Ali Jamil sudah bawa Dirut pupuk Indonesia holding kalau nanti kurang bayarnya akan kita tandatangani sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak punya pupuk di 26.000 outlet,” katanya.

Mentan juga berharap agar penyuluh dapat mempromosikan program asuransi pertanian untuk memberikan jaminan modal kepada petani dalam menghadapi masalah dalam proses tanam-menanam. Pihak Kementan telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan produktivitas.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menekankan bahwa penyuluh di 10 provinsi ini memegang peran vital dalam memastikan sarana pertanian tersedia dan teknologi budidaya dijalankan secara maksimal, terutama dalam persiapan musim tanam tahun 2023-2024.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memastikan bahwa kondisi pasokan beras saat ini cukup, meskipun pengaruh Super El Nino mengakibatkan penurunan produksi.

Namun, ia berharap kinerja baik di berbagai daerah seperti Indramayu yang memiliki irigasi teknis yang bagus akan membantu menjaga ketersediaan pangan di tanah air.

Berita Utama