Menteri Abdul Mu’ti Dorong Pembelajaran Bermakna dan Menyenangkan

Abdul Mu'ti
Mendikdasmen Abdu Mu'ti bersama Wali Kota Cimahi saat kunjungi SDN Cimahi Mandiri 1, Kota Cimahi

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya menciptakan suasana pembelajaran yang berorientasi pada siswa, bersifat subjektif, bermakna, dan menggembirakan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Menurutnya, proses belajar seharusnya tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian nilai akademik, tetapi juga membangun karakter dan kesejahteraan emosional peserta didik.

Saat meninjau pelatihan khusus untuk guru BK, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa peran guru di era pendidikan modern semakin kompleks.

“Guru tidak hanya bertugas menyampaikan materi dan menilai hasil belajar, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan pendampingan, serta melaksanakan fungsi-fungsi tambahan yang mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh,” ujar Abdul Mu’ti saat berkunjung di SDN Cimahi Mandiri 1. Senin (22/0925).

Sementara itu, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah menyusun dan mulai menerapkan sejumlah regulasi sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya.

“Kami berkomitmen menghadirkan sistem pendidikan yang lebih adaptif dan kompetitif, sesuai dengan tantangan zaman,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan terhadap sektor pendidikan tidak hanya berhenti pada kebijakan, tetapi juga akan diperkuat melalui pengadaan sarana dan prasarana.

“Mudah-mudahan, secara bertahap fasilitas pendukung lainnya juga bisa segera diwujudkan,” imbuhnya dengan penuh harap.

Menurutnya, langkah-langkah strategis dari pemerintah pusat dan daerah ini diharapkan dapat menciptakan iklim pembelajaran yang lebih kondusif, ramah siswa, dan inklusif.

” Kami berharap , dengan keterlibatan aktif semua pihak, termasuk guru mata pelajaran dalam peran pembinaan, sistem pendidikan nasional, kami yakin akan semakin kuat dalam membentuk generasi yang cerdas secara intelektual maupun emosional.” tutupnya. (Bzo)

 

.

Berita Utama