JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan produksi beras hingga mencapai 3,5 juta ton menjelang akhir tahun 2023.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Langkah ini dilakukan sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memastikan pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP) terjamin.
Dalam upaya mencapai target tersebut, Amran Sulaiman memaparkan serangkaian strategi yang sedang diimplementasikan.
Pertama, pihaknya akan mengumpulkan kepala dinas pertanian di seluruh Indonesia, dari tingkat kabupaten hingga provinsi, untuk mengidentifikasi lahan-lahan yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman padi. Selanjutnya, pemerintah akan menyediakan bibit padi yang siap tanam untuk didistribusikan kepada para petani.
“Mudah-mudahan ada bibit yang tersedia sekarang untuk 50.000 hektar. Siapa yang cepat tanam, ada bibit yang disiapkan. Kita harus mengejar awal musim hujan ini,” ungkapnya.27/10/2023.
Pihak Kementerian Pertanian juga akan memperbaiki distribusi pupuk untuk memastikan bahwa pupuk tersedia dan tepat sasaran.
Amran Sulaiman menekankan pentingnya mendengarkan kebutuhan petani terkait pupuk, yang akan berdampak pada peningkatan produksi beras secara keseluruhan.
Dengan mempertimbangkan urgensi kebutuhan pangan, Amran Sulaiman menyampaikan keyakinannya bahwa kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak akan memungkinkan pencapaian target produksi beras yang telah ditetapkan.
“Mudah-mudahan ada bibit yang tersedia sekarang untuk 50.000 hektar. Siapa yang cepat tanam ada bibit yang disiapkan. Kita harus kejar awal musim hujan ini,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kestabilan pasokan pangan untuk mencegah kemungkinan terjadinya gejolak sosial yang merugikan masyarakat.
Pada akhirnya, upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi beras ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan beras yang cukup dan menjaga kesejahteraan masyarakat.
“Hati-hati kita kalau pangan, ini urusan perut rakyat, bukan rakyat saja, kita semua. Kalau ini bermasalah, ini bisa terjadi gejolak sosial yang dahsyat. Jadi kita harus jaga,” pungkasnya.