Dibantu ke 41 karyawannya, ia kini memiliki omzet fantastis, yakni dalam sehari bisa meraup untung Rp 25 juta.
Dikutip NyaringIndonesia.com dari Merdeka.com, Haji Endang mengaku tidak membuatnya tergiur akan alat komunikasi canggih saat ini.
Jembatan yang menggabungkan antara Desa Parung Mulya dengan Desa Anggadita, Kabupaten Karawang, Jawa Barat itu menjadi alternatif bagi masyarakat. Karena bisa menghemat waktu perjalanan sekira 20-30 menit.
BACA JUGA:Â Pengusaha Rental Harus Rinci Jelaskan Jika Terkena Tilang
Sejak lama Haji Endang kerap tampil sederhana. Meski telah menjadi seorang yang tajir melintir.
Kendati demikian, kesederhaan juga tampak dari handphone digenggamnya. HP itu setia mendampingi Endang sejak lama.
“Sudah lama ini HP-nya. Alhamdulillah sudah cukup bisa SMS dan telepon. Kalau ini (HP) kuat kalau jatuh juga,” tutupnya, Kamis (14/4).
