NyaringIndonesia.com – Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan digunakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengurangi dampak banjir dan tanah longsor di Bandung Barat yang disebabkan oleh curah hujan tinggi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Letjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB, mengharapkan pengurangan curah hujan dapat memfasilitasi proses pencarian dan penanganan darurat dengan lebih efektif.
“Saat ini, kami akan bekerja sama dengan BMKG untuk mengurangi curah hujan melalui TMC, sehingga operasi pencarian dapat berjalan dengan optimal,” ujar Suharyanto saat melakukan peninjauan di lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Rabu (27/3/2024).
Banjir dan tanah longsor di Bandung Barat juga telah menyebabkan kerusakan pada rumah warga, dengan laporan menyebutkan bahwa sedikitnya 30 rumah terkena dampak longsor.
Dalam hal ini, koordinasi telah dilakukan dengan PVMBG dan berbagai instansi terkait. Kajian terhadap kondisi struktur tanah juga dilakukan untuk menilai lokasi yang rawan bencana.
“Saat ini sedang dilakukan proses penyiapan lahan dan pendataan warga. Saya telah memerintahkan untuk mempercepat proses ini agar penanganan dapat dilakukan secara optimal,” tambah Suharyanto.
BNPB juga memberikan Dana Siap Pakai (DSP) untuk operasional penanganan darurat di lokasi terdampak, dengan total senilai 550 juta rupiah. Rinciannya, 250 juta untuk Bupati Bandung Barat, 150 juta untuk Kodim, dan 150 juta untuk Polres.
Selain DSP, BNPB juga memberikan bantuan logistik dan peralatan, antara lain: dua set tenda pengungsi, 30 unit tenda keluarga, 300 lembar matras, 300 lembar selimut, 100 lembar kasur lipat, 300 paket sembako, 300 unit hygiene kit, dua unit solar panel, dan lima unit pompa Alkon.