Minimnya Guru BK, Hipnoterapi Diusulkan Jadi Solusi Atasi Masalah Mental Anak

Perlindungan anak
I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya

Jakar, NyaringIndonesia.com –  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap adanya masalah serius dalam pelatihan karakter anak di barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dari 12 temuan mereka, salah satu sorotan tajam adalah kondisi kesehatan mental anak-anak yang tidak mendapat perhatian memadai.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Minimnya bimbingan konseling (BK) di sekolah menjadi salah satu penyebab utama. Kurangnya tenaga profesional membuat layanan konseling tidak berjalan optimal, dan banyak siswa dengan masalah psikologis tak tertangani.

Menanggapi hal ini, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya aktivis kesehatan mental anak dan remaja sekaligus pegiat pendidikan berbasis hipnosis mengusulkan pendekatan berbeda. Menurutnya, guru BK yang menguasai hipnoterapi dapat menjadi solusi nyata untuk menjawab tantangan ini.

Ditemui usai pelantikannya sebagai Asesor BNSP di Hotel Asyana Jakarta, Senin (19/05/2025), Dewa menjelaskan bahwa hipnosis bukan sekadar teknik sugesti, melainkan alat ilmiah yang efektif dalam menyentuh akar masalah psikologis anak.

“Dengan hipnoterapi, guru BK bisa lebih dari sekadar memberi nasihat mereka bisa memberi pemulihan,” ujarnya.

Ia mencontohkan berbagai kasus kenakalan remaja yang berakar dari trauma, seperti korban bullying atau anak dari keluarga yang tidak harmonis. Dalam kondisi seperti itu, keterampilan dasar konseling sering kali tidak cukup.

“Hipnoterapi bisa menembus lapisan luka batin anak, membantunya berdamai dengan dirinya sendiri,” tambah Dewa.

Dewa juga menekankan bahwa keterampilan ini tidak eksklusif untuk guru BK. Siapa pun yang peduli terhadap pendidikan dan memiliki kemampuan komunikasi dasar dapat mempelajari hipnosis. Ia mengajak masyarakat luas untuk turut berperan sebagai pendamping kesehatan mental anak melalui pelatihan yang kini telah distandarisasi oleh negara.

“Layanan hipnoterapi kini aman, karena telah memiliki standar nasional dan disertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” jelas Dewa.

Ia pun mengundang masyarakat yang tertarik untuk mengikuti sertifikasi resmi melalui Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP) Kompeten Hipnotis Indonesia (KHI).

Sebagai informasi, BNSP RI baru saja kembali menyatakan sembilan Asesor dari LSP KHI sebagai kompeten untuk periode 2025–2028. Langkah ini diharapkan memperluas akses layanan hipnoterapi profesional yang aman dan terpercaya di seluruh Indonesia.

 

==============

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama