CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pengurus Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kota Cimahi kembali menyelenggarakan Diskusi Publik terkait ancaman radikalisme dan bahayaTerorisme.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pada kempatan tersebut, PC SEMMI mengundang beberapa narasumer yang diantaranya Bapak KOMPOL Niko selaku Wakapolres Polres Kota Cimahi, Ustadz William Maksum selaku mantan NapiTer, Rega Resdiawan sebagai Koordinator Tim Kajian dan Riset Anti Radikalisme Jawa Barat dan terakhir Septian Anggi selaku Tokoh Pemuda Kota Cimahi yang bertempat di Teras Ciseupan Kota Cimahi, pada Jum’at (05/08/2022).
Diskusi yang digelar di Teras Ciseupan Kota Cimahi ini juga dihadiri puluhan peserta yang berasal dari Organisasi Mahasiswa, Mahasiswa dan Pemuda seruang lingkup Kota Cimahi.
Acara Diskusi Publik ini berjalan dengan khidmat dan mengalir, terbukti dengan terjalinnya diskusi dua arah baik dari narasumber yang diundang maupun audiens.
Adapun tujuan dari adanya Diskusi Publik terkait Radikalisme, Intoleransi, dan Terorisme ini adalah untuk menjadi salah satu bentuk mitigasi pencegahan yang diupayakan PC SEMMI Kota Cimahi untuk menghalau cikal bakal Terorisme ditatanan Mahasiswa dan Pemuda agar tidak mudah di doktrin dengan pemahaman Radikalisme ini.
Ketua Pelaksana Diskusi Publik, Dwiki Muhamad Nuron mengungkapkan, bahayanya tentang doktrin radikalisme dan terorisme ditatanan mahasiswa dan pemuda bila tidak sikapi dengan bijak.
“Mengingat menurut beberapa lembaga survey menyebutkan bahwa anak muda di Indonesia memiliki resiko lebih besar terjebak atau terjaring pada jaringan-jaringan Terorisme kita hadir menyediakan wadah forum intelektual ini lewat acara diskusi publik sebagai bentuk pencegahan terpapar radikalisme dan terorisme.” ucap Dwiki Muhamad Nuron selaku Ketua Pelaksana Diskusi Publik.
Sejalan dengan Dwiki Muhamad Nuron, Ketua Umum PC SEMMI Kota Cimahi, Diego Rizky Fauzi menyebutkan pemuda perlu dibentengi pemahaman anti radikalisme dan terorisme, serta berharap Pancasila ini selalu mewarnai ruang publik, Diego menambahkan bonus demografi yang akan di hadapi Indonesia ini perlu disiapkan dengan sebagai mestinya.
“Sudah kita ketahui bersama pada tahun 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi, dimana pemuda pada usia produktif akan lebih banyak dibandingkan yang non produktif. Maka dari itu terkait bonus demografi pemuda yang di miliki bangsa ini, PC SEMMI Kota Cimahi merasa perlu menyelenggarakan acara Diskusi Publik ini sebagia media pencegahan makin merebaknya para pemuda terpapar paham terorisme, agar bonus demografi yang ada ini bisa memberikan sumbangsih dan efek yang positif, bukan malah menjadi bencana, terkhusus untuk Kota Cimahi.”
Selanjutnya Bapak Niko Wakapolres Polres Kota Cimahi menjelaskan tentang bagaimana proses bisa terjadinya terorisme
“Begini, proses menjadikan orang itu teroris itu berangkat dari Intoleran dulu, maka setelah dari tahap itu masuk ke radikalisme, setelah itu menjadi ekstrimisme, dan pada akhirnya menjadi tindakan terorisme. Mereka itu bisa mendoktrin kita hanya dengan waktu 30 menit saja untuk membelokan pemahaman kita menjadi orang yang menurut mereka siap untuk berjihad.”