CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Muhammad Nur Huda, siswa SMKN 1 Cimahi akhirnya buka suara terkait beredarnya informasi hoaks yang mengatasnamakan dirinya dalam penggalangan donasi. Ia dengan tegas membantah pernah meminta bantuan finansial dari masyarakat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Saya merasa risih dan malu karena banyak teman-teman yang bertanya tentang donasi itu. Padahal, saya tidak pernah meminta bantuan atau membuat penggalangan dana,” kata Huda saat dikonfirmasi di SMKN 1 Cimahi. Kamis (30/01/25).
Hoaks tersebut bermula dari sebuah unggahan di Facebook oleh akun bernama Dewan Setiawan, yang mengajak warganet untuk berdonasi bagi Huda. Dalam unggahan itu, pemilik akun meminta donasi dengan alasan ingin membantu Huda, tanpa konfirmasi langsung dari yang bersangkutan.
Ketika kabar ini menyebar, Huda mengaku kaget dan merasa tidak nyaman. Banyak teman-temannya yang menghubungi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Saat postingan itu viral, teman-teman saya mengirimkan tangkapan layar. Saya benar-benar tidak tahu siapa yang membuatnya dan apa tujuannya,” ujarnya.
Ibunda Huda, <span;>Siti Khotimah (43), juga mengungkapkan rasa kebingungannya setelah menerima banyak pertanyaan dari orang-orang mengenai bantuan yang dikira sudah diterima keluarganya.
“Saya tidak pernah meminta apa pun, jadi ketika banyak orang bertanya soal donasi ini, saya bingung dan tidak tahu harus menjawab apa,” tuturnya.
Ia berharap tidak ada lagi informasi palsu yang beredar terkait keluarganya dan meminta agar siapapun yang menyebarkan hoaks ini segera mengklarifikasi.
Menanggapi hal ini, Wakil Kepala Kesiswaan SMKN 1 Cimahi, Erwin, menegaskan bahwa kisah perjuangan Huda bekerja sebagai pengemudi ojek online bukan untuk mencari belas kasihan, melainkan sebagai inspirasi bagi generasi muda.
“Huda adalah contoh anak muda yang mandiri dan pekerja keras. Beritanya diangkat agar menjadi motivasi, bukan malah dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,”ujar Erwin.
Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan mengambil langkah lebih lanjut jika hoaks ini terus berkembang dan merugikan Huda.
“Kami masih menunggu klarifikasi dari pembuat unggahan. Jika perlu, kami akan meminta pertanggungjawaban agar hal serupa tidak terjadi lagi,” tegasnya.
Menutup keterangannya, Huda berharap agar kisahnya tetap menjadi inspirasi bagi orang lain, bukan malah dijadikan alat untuk kepentingan pihak tertentu.
“Saya hanya ingin membuktikan bahwa anak muda bisa bekerja keras dan mandiri. Bukan mencari belas kasihan atau donasi,”<span;> pungkasnya.
Pihak sekolah dan keluarga Huda berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima informasi di media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum terverifikasi. (Bzo)