CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat kelurahan serta mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan sampah. Kedua aspek ini dianggap penting dalam mewujudkan Cimahi yang lebih bersih, mandiri, dan sejahtera.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pj Wali Kota Cimahi, Benny Bachtiar, menyoroti bahwa permasalahan sampah masih menjadi tantangan utama yang memerlukan solusi konkret. Namun, ia meyakini bahwa perubahan dapat dimulai dari lingkungan terkecil, yakni rumah tangga dan komunitas RT/RW.
“Mengapa kita tidak menerapkan pengelolaan sampah di semua kelurahan dan RW di Cimahi? Sosialisasi memang tidak mudah, tetapi jika dilakukan secara konsisten, kebiasaan masyarakat bisa berubah,” ujar Benny Bachtiar pada media , usai acara Musrenbang di Kecamatan Cimahi Selatan. Kamis (06/02/25).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sampah bukan hanya permasalahan lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi. Dengan sistem pemilahan yang baik, sampah dapat diolah menjadi bahan daur ulang atau dimanfaatkan untuk pertanian, membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
Selain pengelolaan sampah, Pemerintah Kota Cimahi juga mendukung program Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan warga. Program ini telah diterapkan di beberapa kelurahan dan terbukti memberikan manfaat nyata.
“Melalui KWT, warga tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tetapi juga memperoleh penghasilan tambahan dengan menjual hasil panennya,” jelas Benny Bachtiar.
Sebagai contoh, di Kelurahan Cipageran, harga cabai rawit di pasar saat ini mencapai Rp80.000 per kg. Namun, dengan hasil panen sendiri, warga dapat menjualnya dengan harga lebih terjangkau, sekitar Rp20.000 per kg.
“Ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan sumber daya lokal, masyarakat bisa lebih mandiri secara ekonomi. Jika program ini diperluas ke seluruh Cimahi, dampaknya akan semakin besar,” tambahnya.
Pemerintah Kota Cimahi optimis bahwa pengelolaan sampah yang baik dan pemanfaatan sumber daya alam sekitar dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
“Jika kita bisa menyelesaikan masalah sampah dan menyediakan kebutuhan pangan dari lingkungan sekitar, kesejahteraan masyarakat Cimahi pasti akan meningkat,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Cimahi Selatan, berbagai usulan masyarakat kembali disampaikan. Persoalan sampah menjadi prioritas utama, di samping isu kemiskinan dan infrastruktur pendukung ekonomi.
Camat Cimahi Selatan, Ceppy Rustiawan, menjelaskan bahwa Musrenbang ini merupakan kelanjutan dari Forum Group Discussion (FGD) dan Musrenbang tingkat kelurahan sebelumnya.
“Sampah masih menjadi tantangan besar yang harus segera ditangani agar tidak berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Selain sampah, penanganan banjir dan genangan air di Cimahi Selatan juga menjadi perhatian utama. Salah satu usulan strategis adalah program “Cimahi Selatan Terintegrasi”, yang bertujuan memperbaiki sistem drainase untuk mengurangi risiko banjir.
Ceppy menegaskan bahwa setiap program pembangunan harus terintegrasi dengan kebijakan di tingkat kota, provinsi, dan pusat. Beberapa program prioritas yang akan dijalankan meliputi, penanganan kemiskinan ekstrem, pencegahan dan penanganan stunting, manajemen dan pengelolaan sampah, pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi masyarakat
“Semua program ini tidak berdiri sendiri, tetapi harus saling berkaitan agar menciptakan solusi yang komprehensif,” tambahnya.
Terkait proyek pembangunan di Cimahi Selatan, pemerintah menegaskan bahwa sosialisasi kepada masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan. Dengan komunikasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat memahami tujuan pembangunan dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kesejahteraan di wilayahnya. (Bzo)