Nafsu Lawwamah, Fase Penting dalam Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Nafsu Lawwamah
Ilustrasi Nafsu Lawwamah

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dalam kehidupan manusia, perjalanan spiritual merupakan proses yang terus berkembang. Salah satu konsep penting dalam Islam terkait hal ini adalah Nafsu Lawwamah, yaitu jiwa yang mencela dirinya sendiri ketika berbuat kesalahan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Konsep ini disebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Qiyamah ayat 2, di mana Allah berfirman: “Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang selalu mencela (nafsu lawwamah).” Ayat ini menggambarkan kesadaran manusia dalam menilai perbuatannya, di mana seseorang mulai menyadari kesalahannya dan berusaha untuk memperbaiki diri.

Menurut para ulama, Nafsu Lawwamah adalah fase transisi antara Nafsu Ammarah—yang cenderung mengikuti hawa nafsu dan berbuat dosa—dengan Nafsu Muthmainnah, yaitu jiwa yang telah mencapai ketenangan karena dekat dengan Allah.

Pakar ilmu tasawuf, Ustaz Ahmad Fauzi, dalam kajiannya menjelaskan bahwa Nafsu Lawwamah sering muncul dalam bentuk perasaan bersalah setelah melakukan keburukan. “Orang dengan nafsu ini biasanya memiliki pergolakan batin. Ia tahu perbuatan buruk itu salah, tetapi masih berjuang untuk benar-benar meninggalkannya,” ujarnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Nafsu Lawwamah dapat terlihat pada seseorang yang mulai melakukan introspeksi dan meningkatkan ibadahnya. Mereka yang berada dalam fase ini biasanya mulai rajin bertobat, lebih berhati-hati dalam bertindak, dan berusaha menjauhi kebiasaan buruk.

Sebagai bagian dari perjalanan spiritual, Nafsu Lawwamah menjadi tanda bahwa seseorang masih memiliki kesadaran moral dan keinginan untuk berubah. Oleh karena itu, para ulama menganjurkan agar mereka yang berada dalam fase ini terus mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak ibadah, dan mencari lingkungan yang mendukung perubahan positif.

Perjalanan menuju jiwa yang lebih tenang memang tidak mudah, tetapi dengan tekad dan usaha yang sungguh-sungguh, seseorang dapat mencapai Nafsu Muthmainnah, di mana hati menjadi tenteram dan penuh dengan keimanan. (Tim)

 

Editor : A Gunara

# # #

Market

Market

Berita Utama