BANDUNG, NyaringIndonesia.com – Penyebab harga telur yang terus merangkak naik, ternyata salah satu penyebabnya adalah naiknya harga pakan ayam yang sudah terjadi dalam rentang waktu sepekan kebelakang. Melambungnya harga pakan ayam membuat para peternak menaikan harga telur yang fantastis.
Salah seorang peternak ayam petelur di Baleendah Kabupaten Bandung, Saeful Bachri menjelaskan, harga pakan ayam mengalami kenaikan hingga Rp.10 ribu perkarungnya. Dalam satu minggu terakhir ini, harga pakan sudah menembus Rp.395 ribu dari yang tadinya Rp.385 ribu per karungnya.
Saeful Bachri pun mengaku berat dan kewalahan dengan naiknyaย harga pakan ayam tersebut. Ia pun berharap ada campur tangan pemerintah untuk menstabilkan harga pakan ayam tersebut.
” Berat pak (naiknya harga pakan). Sedangkan permintaan telur ayam setiap harinya cukup banyak. Kami berharap pemerintah segera mencari solusi agar harga pakan kembali turun sehingga harga telur ayam di pasaran pun kembali normal seperti dulu,”diakui Saeful Bachri seorang peternak ayam di Baleendah Kabupaten Bandung, Rabu (24/05/2023).
Pria yang karib disapa Kang Eful itu bisa merasakan beban berat masyarakat, mengingat telur ayam sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
“Tentu harapannya harga telur kembali normal ya, karena kan telur sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat saat ini,” pintanya.
Dari pantauan jurnalisย nyaringindonesia.comย di beberapa pasar tradisional di kabupaten Bandung seperti pasar Banjaran, Soreang dan Margahayu harga telur ayam mengalami kenaikan hingga Rp.5 ribu per kilogramnya. Sebelumnya harga telur ayam stabil di kisaran Rp.28 ribu per kilogramnya. Namun kini harganya sudah menembus Rp.33 ribu hingga Rp.35 ribu per kilogramnya.
Naiknya harga telur ayam itu tentu dikeluhkan oleh masyarakat terutama ibu-ibu, karena telur ayam saat ini sudah berubah menjadi kebutuhan yang terbilang pokok pengganti daging atau ikan.
“Iyah betul pusing kang, disaat ekonomi masih seperti sekarang, ehย harga telur naik weh terus. Padahal kan telur sekarang sudah jadi kebutuhan pokok,”pungkas Yeni Purwanti (38), penduduk Kutawaringin saat berbelanja disalah satu pasar tradisional, Rabu (24/5/2023).