Perumahan ARHASS VILLA

Netizen Menanggapi Kritik Dedi Mulyadi Terhadap Respons Masyarakat Atas Kenaikan Harga

Dedi Mulyadi
Tangkapan layar Dedi Mulyadi
Cimahi, NyaringIndonesia.com – Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan keheranan terhadap reaksi berlebihan dari masyarakat terhadap kenaikan harga beras.

Sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menyoroti bahwa masyarakat seolah lebih cenderung bersikap pasrah saat terjadi kenaikan harga barang-barang lain seperti skincare, motor, hp, atau rokok. Namun, kenaikan harga beras selalu menjadi sorotan utama yang memicu reaksi yang berlebihan.

Dalam pernyataan melalui chanel yotubenya yang diunggah pada senin 26/2/24, Dedi Mulyadi bahkan menyamakan reaksi masyarakat terhadap kenaikan harga beras dengan suasana seperti dunia akan kiamat.

“ Kalau harga beras naik, ribut serasa mau kiamat, tapi harga skincare naik yang tidak ada kaitannya pada kehidupan diam aja, harga handpone naik diam aja, harga roko naik diam aja.”Kata Dedi Mulyadi.

Lebih lanjut, Dedi mengkritik kurangnya apresiasi masyarakat terhadap pentingnya pertanian, terutama sawah sebagai tempat utama untuk menanam padi. Menurutnya, banyak lahan sawah yang kini beralih fungsi menjadi bangunan seperti perumahan, pabrik, atau ruko.

Namun, tanggapan Dedi ini langsung menuai kritik tajam dari netizen yang mayoritas adalah masyarakat umum.

“ kalau bapak membandingkan harga beras yang naik dengan skincare, Hp, rokok, dll kurang pas pak karna tidak semua orang merokok, pake skincare dan punya hp, tapi semua pasti beli beras dan makan nasi, tanpa sengaja bapak mengeluarkan statement untuk kalangan menengah ke atas, tapi tidak untuk kalangan bawah.”Kata Netizen.

Netizen menanggapi bahwa kenaikan harga beras berbeda dengan kenaikan harga barang-barang lainnya seperti skincare atau rokok. Mereka menekankan bahwa beras merupakan kebutuhan pokok yang harus dibeli secara teratur untuk memenuhi kebutuhan primer, sementara barang-barang lain cenderung bersifat kebutuhan sekunder atau tersier yang bisa dihindari jika harganya melambung.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu netizen, “Kalo rokok skincare naik ya gapake itu juga gpp … tinggal gausah beli, lah kalo beras mau ga mau kita harus belii..gimana si bapak.”

Dalam komentar tersebut, netizen menyampaikan pandangan bahwa kenaikan harga beras memberikan dampak langsung terhadap kebutuhan hidup, berbeda dengan kenaikan harga barang-barang lainnya yang bisa dihindari jika tidak mampu membelinya.

Editor : A. Gunara

# # # #

Berita Utama

Scroll to Top