CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana dan Adithia Yudhistira, menyampaikan refleksi usai debat publik perdana yang digelar Minggu malam (27/10/24) di kampus FISIP Unjani, Cimahi.
Meskipun debat berlangsung lancar, mereka mencatat sejumlah kendala teknis dan suasana yang memengaruhi fokus dalam menyampaikan gagasan.
Adithia Yudhistira mengungkapkan bahwa sound system yang kurang optimal menjadi salah satu kendala utama selama debat.
“Sound tadi kurang jelas bagi kami. Mungkin di audiens terdengar baik, tapi kami kesulitan mendengar dengan jelas,” katanya.
Adithia juga menyoroti suara dari para pendukung yang kadang menyulitkan mereka mendengar instruksi dari moderator serta jawaban pasangan calon lain.
Ia berharap agar pengaturan teknis bisa diperbaiki di debat berikutnya yang dijadwalkan pada 10 November mendatang.
“Harapannya, ke depan aspek teknis lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Selain kendala teknis, Adithia mengaku sempat merasa kehilangan fokus akibat interupsi yang muncul dari tim paslon nomor satu.
“Ada momen di mana kami jadi bingung, pecah fokus, dan kesulitan menentukan mana yang harus didengar lebih dulu,” ujarnya sambil berharap agar suasana debat berikutnya dapat berjalan lebih tertib.
“Ini hanya pesta lima tahunan. Saya harap ke depan tindakan yang provokatif bisa dihindari,” tambahnya.
Senada dengan Adithia, Ngatiyana juga menyoroti kurang optimalnya sound system yang membuat mereka kadang kesulitan mendengar pertanyaan dari kandidat lain.
“Suara dari sound kurang jelas, kadang kami sulit menangkap pertanyaan dari paslon lain,” jelasnya.
Namun demikian, Ngatiyana mengapresiasi suasana debat yang berjalan aman dan terkendali. Ia berharap masyarakat Cimahi tetap menjaga persatuan selama masa kampanye dan tidak mudah terpancing.
“Kami selalu senang dengan debat yang damai tanpa ketegangan. Mari kita jaga persatuan dan tidak mudah terprovokasi,” pesannya.
Melalui evaluasi ini, pasangan Ngatiyana-Adithia berharap debat berikutnya dapat menjadi ajang yang lebih baik bagi masyarakat untuk memahami visi dan misi setiap kandidat, serta menjadi perhelatan yang lebih kondusif dan informatif. (Bzo)