NyaringIndonesia.com – Menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024, pasar crypto memasuki minggu yang penuh ketidakpastian.
Para investor tengah bersiap menghadapi potensi volatilitas tinggi yang diprediksi akan terjadi seiring dinamika politik dan ekonomi yang memanas.
Selain pemilu, keputusan penting Federal Open Market Committee (FOMC) tentang kemungkinan penurunan suku bunga turut menjadi sorotan utama, mengingat dampaknya terhadap harga aset crypto.
Banyak pihak mempertanyakan apakah ketidakpastian politik ini akan memicu pergerakan signifikan pada harga aset crypto, bahkan mungkin hingga menyebabkan crash pada hari pemilihan.
Optimisme atau Kekhawatiran Terhadap Dampak Pemilu AS pada Crypto?
Beberapa ahli, termasuk tim analisis dari The Kobeissi Letter, memprediksi pasar akan tetap berfluktuasi terlepas dari siapa yang memenangkan pemilu.
Namun, sikap politik para kandidat terhadap mata uang crypto menjadi perhatian khusus, dengan Donald Trump yang secara terbuka mendukung Bitcoin dan mata uang digital lainnya. Kamala Harris pun menunjukkan minat pada teknologi dan inovasi digital, yang dapat memberikan arah baru bagi regulasi crypto.
Investor crypto kini mengantisipasi bahwa pergantian administrasi potensial dapat membawa angin segar bagi regulasi dan inovasi di ruang aset digital. Dukungan Trump terhadap Bitcoin, termasuk idenya untuk menjadikan Bitcoin sebagai cadangan strategis AS, memicu optimisme di kalangan komunitas crypto.
Tren Historis: Pemilu dan Kinerja Pasar Crypto
Sejarah menunjukkan bahwa pasar crypto cenderung mengalami penguatan pasca pemilu AS. Data dari The Kobeissi Letter menyebutkan bahwa indeks S&P 500 mencatatkan rata-rata pengembalian positif sebesar 11,3% selama tahun pemilu sejak 1928.
Tren positif ini juga kerap tercermin pada pergerakan aset digital seperti Bitcoin, yang saat ini diperdagangkan di sekitar $69.000. Meski begitu, volatilitas tinggi pada hari pemilihan dapat mengakibatkan fluktuasi harga yang tajam.
Relative Strength Index (RSI) 21-hari Bitcoin berada di angka 56%, menunjukkan kondisi netral di mana aset ini belum dianggap overbought atau oversold. Kondisi ini menciptakan peluang bagi investor yang ingin memanfaatkan potensi pergerakan harga pada saat pemilu berlangsung.
Apa yang Diharapkan untuk Bitcoin dan Altcoin?
Meski volatilitas diperkirakan tinggi pada hari pemilu, terdapat optimisme bahwa pasar crypto akan segera pulih setelahnya. Beberapa prediksi mengisyaratkan bahwa Bitcoin dan altcoin utama lainnya bisa mengalami reli yang kuat, terlepas dari hasil pemilu. Jika FOMC memutuskan untuk menurunkan suku bunga, hal ini akan memberikan sentimen positif tambahan bagi aset digital.
Para investor disarankan untuk siap menghadapi fluktuasi jangka pendek di pasar crypto. Namun, berdasarkan data historis, aset digital seperti Bitcoin cenderung merespons positif dalam jangka panjang pasca pemilu, menghadirkan peluang bagi mereka yang siap menghadapi ketidakpastian ini.
Ikuti terus perkembangan pasar crypto dan berbagai informasi menarik lainnya melalui Pintu Academy untuk memperkaya pengetahuan Anda tentang dunia crypto dan blockchain.
Referensi:
Coingape. Will Crypto Market Crash Tomorrow on US Election Day 2024? Diakses tanggal 4 November 2024.
Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News