Cimahi, NyaringIndonesia.com – Di tengah perkembangan zaman yang semakin kompleks, keberadaan pengajar agama informal, seperti guru ngaji, tetap sangat penting. Mereka berperan dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda yang lebih baik, serta menjaga keberagaman dan keharmonisan masyarakat.
Calon Wakil Wali Kota Cimahi nomor urut 2, Adhitia Yudisthira, yang berpasangan dengan Ngatiyana, menyatakan bahwa kesejahteraan guru ngaji dan pengajar agama informal lainnya sangat penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, mereka merancang program insentif untuk meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji dan pengajar agama di masyarakat.
Adhitia menjelaskan bahwa program ini bukanlah hal baru, karena sudah diterapkan selama masa kepemimpinan Ngatiyana sebagai Wali Kota Cimahi pada periode sebelumnya. Namun, pasangan calon nomor urut 2 ini berkomitmen untuk memberikan sentuhan baru agar program ini lebih efektif dan bermanfaat bagi para pengajarnya.
“Kami memahami peran penting guru ngaji dalam membimbing masyarakat, terutama generasi muda. Oleh karena itu, kami menjadikan insentif untuk guru ngaji sebagai salah satu prioritas utama dalam program kami,” kata Adhitia saat dihubungi pada Selasa (12/11/2024).
Adhitia menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini akan diawali dengan pembuatan sistem aplikasi digital untuk melakukan pendataan dan verifikasi para calon penerima insentif. Proses ini dimulai dengan pendataan awal yang melibatkan rekomendasi dari berbagai stakeholder, seperti MUI, organisasi kemasyarakatan Islam (ormas Islam), dan forum pesantren.
“Melalui aplikasi ini, kami akan memastikan bahwa pendataan penerima insentif dilakukan dengan transparan dan akurat. Kami juga akan melibatkan pengurus wilayah dan organisasi keagamaan dalam proses verifikasi,” terang Adhitia.
Setelah proses verifikasi selesai, rekomendasi nama-nama calon penerima insentif akan diserahkan kepada kepala daerah untuk disetujui. Kemudian, pengecekan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan bahwa penerima insentif memenuhi syarat, termasuk memeriksa domisili mereka.
“Penerima insentif akan diperiksa oleh pihak yang sudah dilibatkan dan disetujui oleh kepala daerah. Setelah itu, kita akan melakukan analisis terkait domisili penerima dan kemudian proses penyaluran insentif dilakukan,” jelas Adhitia.
Menurut Adhitia, meskipun program insentif ini sudah dilaksanakan sebelumnya pada masa kepemimpinan Ngatiyana, mereka berkomitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan nilai insentif. Selain itu, mereka juga berencana untuk memberikan jaminan sosial kepada para guru ngaji dan pengajar agama lainnya, guna memastikan kesejahteraan mereka tetap terjaga.
“Program ini sudah ada sejak masa Pak Ngatiyana. Kami berkomitmen untuk melanjutkan dengan peningkatan nilai insentif dan memastikan guru ngaji serta pengajar agama lainnya mendapatkan jaminan sosial yang lebih baik,” imbuh Adhitia.
====================================
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News