Hal ini disebabkan oleh proses pengiriman dan transaksi business to business (B2B) antara perusahaan ritel dengan Badan Urusan Logistik (Bulog).
Roy Nicholas Mandey, perwakilan Aprindo, menjelaskan bahwa minimarket memiliki banyak toko yang tersebar di berbagai wilayah, dan proses penyebaran pasokan membutuhkan waktu.
Selain itu, terdapat proses B2B antara perusahaan ritel dan Bulog yang juga memengaruhi ketersediaan pasokan beras di minimarket.
“Situasinya tidak merata karena minimarket memiliki banyak toko, penyebarannya butuh waktu dan proses B2B dengan Bulog,” ujar Roy Nicholas Mandey.
Corporate Communications General Manager Alfamart, Rani Wijaya, menyatakan bahwa pihaknya telah memesan beras dari Bulog dan pemasok lainnya.
Stok beras yang dipesan diharapkan dapat merata di seluruh gudang Alfamart pada bulan ini, sehingga dapat mendukung ketersediaan beras di minimarket tersebut.
“Minggu ini stok beras yang dipesan sudah mulai diterima oleh beberapa gudang kami, dengan harapan Februari ini sudah terpenuhi secara normal,” kata Rani Wijaya.
Alfamart berharap bahwa dengan ketersediaan stok beras di gudang, isu kelangkaan beras di minimarket, terutama Alfamart, dapat segera teratasi.
Mereka berkomitmen untuk mendistribusikan kembali stok beras dengan cepat dan merata ke tiap toko, sehingga isu kelangkaan beras dapat terselesaikan.
Sebelumnya, Bulog telah memastikan bahwa ketersediaan beras di berbagai ritel modern sudah normal kembali, menghilangkan kekhawatiran masyarakat tentang kelangkaan beras.
Bulog juga membagikan foto-foto stok beras di berbagai toko ritel modern di berbagai daerah sebagai bukti ketersediaan yang mencukupi.
