NyaringIndonesia.com – Paus Fransiskus kembali menekankan urgensi penanganan krisis lingkungan yang kian memburuk. Dalam sebuah video, ia menggambarkan kondisi Bumi yang “sedang sakit” akibat pemanasan global dan meminta semua pihak untuk berkomitmen melindungi alam demi masa depan yang lebih baik.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Jika kita mengukur suhu planet ini, kita akan mengetahui bahwa Bumi sedang demam. Dan ketika demam, itu berarti Bumi sedang sakit,” ujar Paus Fransiskus dalam video yang dikutip dari Reuters, Kamis (5/9/2024).
“Kita harus berkomitmen melindungi alam, mengubah kebiasaan kita sendiri dan juga komunitas,” tambahnya.
Paus Fransiskus menekankan bahwa perubahan iklim paling berdampak pada kelompok yang paling rentan, terutama masyarakat miskin.
Mereka yang tinggal di daerah rawan bencana alam, seperti banjir, gelombang panas, atau kekeringan, kerap harus menghadapi dampak lingkungan yang semakin memburuk.
“Mereka yang paling menderita akibat bencana ini adalah orang miskin yang dipaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir, gelombang panas, atau kekeringan,” jelas Paus Fransiskus.
Selama masa kepemimpinannya yang telah berlangsung 11 tahun, Paus Fransiskus secara konsisten mengangkat isu lingkungan dalam berbagai kesempatan.
Dalam lawatannya ke berbagai negara sepanjang awal September 2024, ia terus menyoroti pentingnya langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim, tidak hanya dari sisi lingkungan tetapi juga dengan mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi.
Kunjungan Paus Fransiskus kali ini termasuk ke Indonesia, dari tanggal 3 hingga 6 September 2024. Selain itu, ia juga mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Semua negara yang dikunjungi Paus, menurut laporan Reuters, menghadapi tantangan serius dari pemanasan global, termasuk naiknya permukaan laut dan meningkatnya frekuensi gelombang panas.
Melalui pesannya, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas segelintir orang, tetapi tanggung jawab bersama untuk memastikan Bumi tetap layak huni bagi generasi mendatang.
Follow berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News