Jakarta, NyaringIndonesia.com – Sistem pembayaran tol tanpa berhenti, atau Multi Lane Free Flow (MLFF), siap untuk dioperasikan, menandai berakhirnya penggunaan kartu elektronik untuk transaksi di jalan tol.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal ini disampaikan oleh PT Roatex Indonesia Tollroad System (RITS), Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang mengelola sistem MLFF. Dalam acara Hunindotech 6.0 yang berlangsung di Jakarta Selatan pada 20 Oktober 2025, Direktur Utama RITS, Attila Keszeg, memastikan bahwa sistem transaksi tol nirsentuh siap diterapkan.
“Akhirnya, saya ingin meyakinkan bahwa kami siap untuk menerapkan teknologi MLFF,” ujar Attila, seperti dikutip dari Kompas.com.
Attila menambahkan bahwa RITS telah menyiapkan berbagai perangkat dan sumber daya untuk implementasi sistem baru ini. Sebanyak 4.000 kamera dan ratusan personel telah disiapkan untuk memantau dan mengawasi jalannya sistem.
Kesiapan ini juga ditunjukkan melalui panggilan video zoom yang memperlihatkan tim RITS yang sedang berada di lapangan, terkoneksi langsung dengan control room yang memonitor kondisi jalan tol secara real-time.
Selain itu, RITS juga telah menyiapkan 40 unit mobil Cepat Tanpa Setop (Cantas) yang akan digunakan untuk patroli dan pemantauan di jalan tol, guna memastikan kelancaran operasional.
Sejauh ini, RITS telah melakukan lebih dari 1.900 kali uji coba teknologi MLFF di Jalan Tol Bali Mandara, yang menjadi salah satu lokasi uji coba pertama.
Sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) adalah inovasi terbaru dalam sistem transaksi penggunaan jalan tol di Indonesia. Sebelumnya, sistem pembayaran tol telah beralih dari tunai menjadi non-tunai dengan menggunakan kartu uang elektronik. Dengan MLFF, transaksi akan dilakukan secara otomatis menggunakan teknologi berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS), tanpa perlu berhenti atau melewati gerbang tol.
Sistem ini diharapkan dapat mengurangi antrean panjang yang sering terjadi di gerbang tol dan mengurangi kerugian ekonomi akibat kemacetan. Attila Keszeg juga mengungkapkan bahwa pengembangan MLFF ini sepenuhnya didanai oleh investor asal Hongaria, tanpa melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kebutuhan anggarannya lebih dari 300 juta dolar AS, dan seluruh pendanaannya berasal dari Hongaria,” jelas Attila.
Meskipun uji coba pertama di Jalan Tol Bali Mandara pada Desember 2023 menunjukkan potensi teknologi ini, implementasi MLFF masih mengalami kendala. Rencana penerapan MLFF terus mundur dari target awal, dan saat ini masih dalam tahap evaluasi dan penyesuaian.
Menurut Sony S. Wibowo, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), meskipun sistem ini diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah (PP), implementasi MLFF memerlukan waktu yang cukup panjang dan penyesuaian lebih lanjut, terutama terkait penegakan hukum.
Saat ini, Korlantas Polri belum memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi bagi pengguna jalan tol yang tidak melakukan pembayaran melalui MLFF. Sony menekankan bahwa Korlantas membutuhkan payung hukum yang lebih tegas agar sistem ini dapat berjalan efektif.
Penyedia Jasa Pembayaran dan Proses Transaksi
Kepala BPJT, Wilan Oktavian, menjelaskan bahwa saat ini sistem MLFF masih dalam tahap tinjauan lebih lanjut, terutama terkait peran Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero).
Dalam pengembangan sistem MLFF, RITS juga telah mengusulkan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk memfasilitasi transaksi, yang rencananya akan melibatkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) serta Digital Wahana Internasional (DWI).
“Kalau yang diusulkan oleh RITS itu BJB dan DWI,” ujar Wilan.=
Meskipun masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, seperti penyesuaian dengan pihak berwenang dan pelaksanaan pengawasan, MLFF diyakini akan membawa perubahan signifikan dalam sistem pembayaran tol di Indonesia. Implementasi sistem ini diharapkan dapat mempercepat arus lalu lintas dan mengurangi kemacetan, dengan pembayaran yang semakin efisien dan nirsentuh.
Ke depannya, seluruh jalan tol di Indonesia diprediksi akan menggunakan sistem ini, mengakhiri era kartu e-toll yang selama ini menjadi standar transaksi.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News