JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar pasar murah di 20 titik guna memberikan bantuan kepada warga yang terdampak kenaikan harga pangan. Pasar murah ini memberikan prioritas kepada warga tidak mampu dan keluarga yang memiliki anak stunting.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Hendah Dwi Wijayani, kegiatan pasar murah tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Ia menyebut bahwa belanja pangan selama ini terus naik dan tidak kunjung turun.
“Kegiatan pasar murah ini untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Apalagi selama ini belanja naik terus dan tidak turun-turun. Untuk membantu mereka ada ketegori yang dapat membeli bahan makanan di pasar murah yakni warga miskin, stunting dan sisanya masyarakat umum,” kata Hendah yang ditemui di sela-sela Pasar Murah di Kantor Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (1/11/2023).
Saat ini, pasar murah telah berlangsung di 18 titik di wilayah Kabupaten Madiun, dengan rencana akan meluas menjadi 20 titik. Setelah itu, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro akan memperluas kegiatan pasar murah ke 50 titik. Hendah menegaskan bahwa program pasar murah akan mempertimbangkan kondisi dan kriteria tertentu.
“Ada 20 titik pasar murah. Hari ini pasar murah yang ke-18. Tinggal dua titik lagi,” ujar Hendah.
Pasar murah ini menawarkan sembilan jenis bahan makanan dengan subsidi harga mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 4.000. Hari ini, sebanyak 3.073 warga mendapatkan kupon untuk berbelanja, dengan total bahan makanan yang tersedia mencakup beras, gula pasir, minyak goreng, telur, mi instan, bawang merah, bawang putih, daging ayam, dan susu.
“Yang dijual ada sembilan berupa beras, gula pasir, minyak goreng, telur, mi, bawang merah, bawang putih, daging ayam dan susu. Kami subsidi harga mulai Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per item,” kata Hendah.
Kepala Desa Sumberbening, Basuki, mengapresiasi keberadaan pasar murah tersebut, mengingat harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di pasaran.
Ia berharap program ini dapat terus berlanjut guna membantu warga miskin dan keluarga yang memiliki anak stunting.
“Dengan adanya inflasi saat ini, masyarakat sangat antusias datang ke pasar murah. Apalagi harganya jauh lebih murah dari pasar. Program ini memang sangat bermanfaat dan berguna setiap keluarga. Kami berharap program seperti ini terus berlanjut agar bisa membantu warga miskin dan anak stunting,” demikian Basuki.